Minggu, 29 Desember 2013

Dont Know What To Say

Hari ini adalah pertama kalinya kami selaku anak magang ikut dalam kegiatan tahunan kantor, family gathering. Pertama kali terlintas dalam pikiran ketika mendengar acara tersebut, langsung teringat kepada curhatan seorang teman yang tak perlu disebutkan namanya. Singkat cerita, di tempat dia magang juga ada acara seperti ini. Di dalam ceritanya itu, dia menyampaikan kegalauan tentang banyak hal terkait acara tersebut. Mulai dari boleh atau tidak uang yang diberikan secara cuma-cuma kepada pegawai itu dipakai, kalau tidak boleh bagaimana pula hukumnya kita ikut serta dalam acara tersebut dan menikmati fasilitas-fasilitas yang tersedia, contohnya konsumsi, transportasi, d.l.l.
Menanggapi curhat teman tersebut, aku pun mengatakan hal yang menurut kata hatiku benar, bahwa kita tidak boleh menikmati uang yang diberikan cuma-cuma tersebut, apalagi doorprize nya, hanya saja ketika dia bertanya bagaimana dengan konsumsi, aku mulai bingung, dan aku menyimpulkan sendiri dengan ilmu yang aku miliki, bahwa untuk konsumsi, transportasi itu boleh saja, tapi tetap saja pada saat itu aku masih ragu dengan jawabanku. Bila ditanyakan kepada temanku yang insya Allah lebih paham dariku, mereka berkata boleh-boleh saja, karena acara tersebut memang sudah dianggarkan dari awal, tapi tetap saja hatiku tidak dapat menerima alasan tersebut. 

Jumat, 20 Desember 2013

Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Muslim

Bagaimana hukum mengucapkan selamat natal pada rekan atau teman yang beragama Nashrani? Apakah boleh seorang muslim mengucapkan selamat natal?
Muslim: Aku Tidak Mau Mengucapkan Selamat Natal, Itu Prinsipku
Ada diskusi menarik sebagai ilustrasi bahwa mengucapkan selamat natal tidaklah pantas bagi seorang muslim walau hanya sekedar kata-kata di lisan.
(Muslimah = Muslim, Natali = Nashrani)
Natali : Mengapa engkau tidak mengucapkan selamat natal padaku?
Muslimah : Ooh maaf, untuk yang satu ini aku tidak bisa. Agama kami mengajarkan berbuat baik terhadap sesama termasuk pada non muslim. Namun jika ada sangkut paut dengan urusan agama, maka prinsip kami, “Lakum diinukum wa liyadiin“, bagi kalian agama kalian, bagi agama kami. Monggo kalian berhari raya, kami tidak mau turut campur. Demikian toleransi antar beragama dalam agama kami.
Natali : Kenapa tidak mau ucapkan selamat? Bukankah itu hanya sekedar kata-kata? Teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku.
Muslimah : Mungkin mereka belum tahu kalau itu tidak boleh. Natali, coba seandainya saya suruh kamu mengucapkan “dua kalimat syahadat”, asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah, engkau mau?
Natali : Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya. Itu akan mengganggu kepercayaan saya.
Muslimah : Kenapa gak mau? Bukankah itu hanya sekedar kata-kata? Ayo, ucapkanlah. Sekali saja.
Natali : Baik, sekarang, saya mengerti.

Senin, 16 Desember 2013

IKANAS (Ikatan Alumni STAN) 2013 part 2

Pada tanggal 10 November 2013 lalu, ada sebuah perhelatan megah di kampus Ali Wardhana. Sebuah event bernama IKANAS, dimana para alumnnus STAN berkumpul untuk mengenang masa-masa kuliahnya terutama untuk bertemu dengan teman-teman seperjuangan dahulu. Perjalanan sejarah yang cukup panjang sampai berdirinya STAN ini menjadi keunikan sendiri bagi para alumnusnya. Terlebih lagi belakangan ini banyak kasus-kasus yang memberi dampak negatif bagi citra STAN. Walaupun begitu, kampus ini tetaplah kampus yang dicintai oleh tiap alumninya :D

Beberapa agenda pun dipersiapkan oleh para panitia agar acara ini bisa diselenggarakan dengan megah.

Feed me, Please =D