Jumat, 25 Juli 2014

Penempatan, Alhamdulillah

Alhamdulillah, ahkirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, hari ketika kami satu angkatan BPPK tahun 2013 dikumpulkan untuk diberi pengarahan penempatan. Hari itu hari ketika pengharapan yang sangat agar kami semua ditempatkan di tempat yang kami inginkan. Tapi untuk aku sendiri, selain doa agar dapat ditempatkan di Medan, tapi juga mengharapkan Allah akan memberi tempat terbaik dimanapun itu selama aku bisa selalu berjuang di jalanNya, dan itulah yang selama ini aku harapkan untuk menjadi mujahidahNya.

BDK Pekanbaru, itulah yang tertulis di SK di dalam amplop coklat terstaples rapi itu. Tak apalah, karena toh juga Pekanbarulah BDK yang dekat dengan Medan dibanding BDK yang lain. Tak apalah, karena toh juga teman-teman yang lain tidak ada yang dapat di BDK Medan. Tak apalah, karena toh juga ini adalah pilihan kedua setelah BDK Medan di pilihan pertama. Tak apalah, karena toh orang tua juga ridho. Hanya sekarang banyak-banyak berdoa agar Allah selalu menguatkan azzam ini agar dapat menunaikan nazar untuk berjuang di jalanNya.

Teruntuk teman-teman yang ditinggalkan, semoga Allah selalu menautkan hati-hati kita di dalam doa. Sekarang teknologi sudah ada, untuk silaturahim pun mudah, hanya tak berpandang muka saja. Insya Allah, kita sama-sama akan menambah teman-teman baru yang semakin memperluas ukhuwah islamiyah. Kita harus keluar dari zona nyaman, karena itulah salah satu cara yang membuat kita dapat bersyukur dengan apa yang telah kita miliki sekarang. Teringat sebuah wejangan dari Kasubbag di kantor, Nikmatilah apa yang ada di pandangan sekarang, jangan sampai seperti pepatah, melepaskan apa yang ada di genggaman demi apa yang masih belum jelas di depan. Bukan karena dunia indah kita menjadi bahagia, melainkan karena kita bahagia, hidup menjadi indah.

Selamat berjuang untuk teman-teman semua, yang mungkin mendapat penempatan jauh dari pulau Jawa, jauh dari keluarga, berada di daerah Timur sana, Baarakallahu Fiikum..
Perjuangan masih panjang, ini bukan akhir tapi adalah awal, awal penjajakan karir mencapai target yang diinginkan.
Selalu niatkan segala aktivitas semata-mata karena Allah SWT.

Sebaik-Baik Harta adalah Harta Orang Sholeh


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَلِىٍّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ يَقُولُ بَعَثَ إِلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « خُذْ عَلَيْكَ ثِيَابَكَ وَسِلاَحَكَ ثُمَّ ائْتِنِى ». فَأَتَيْتُهُ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَصَعَّدَ فِىَّ النَّظَرَ ثُمَّ طَأْطَأَهُ فَقَالَ « إِنِّى أُرِيدُ أَنْ أَبْعَثَكَ عَلَى جَيْشٍ فَيُسَلِّمَكَ اللَّهُ وَيُغْنِمَكَ وَأَرْغَبُ لَكَ مِنَ الْمَالِ رَغْبَةً صَالِحَةً ». قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَسْلَمْتُ مِنْ أَجْلِ الْمَالِ وَلَكِنِّى أَسْلَمْتُ رَغْبَةً فِى الإِسْلاَمِ وَأَنْ أَكُونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. فَقَالَ « يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ »
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ali dari Bapaknya ia berkata, saya mendengar Amru bin Ash berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus seseorang kepadaku agar mengatakan, “Bawalah pakaian dan senjatamu, kemudian temuilah aku.” Maka aku pun datang menemui beliau, sementara beliau sedang berwudlu. Beliau kemudian memandangiku dengan serius dan mengangguk-anggukkan (kepalanya). Beliau lalu bersabda: “Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan dan aku berharap engkau mendapat harta yang baik.” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Maka beliau bersabda: “Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih.” (HR. Ahmad 4/197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)

 Dari hadis di atas kita dapat mengambil pelajaran, bahwa tidak ada masalah jika seorang muslim kaya dengan harta di dunia, karena yang dimaksud disini adalah muslim yang sholeh, yang pasti akan membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti istri tercinta Rasulullah SAW, Khadijah, Khaulafur Rasidin, dan sahabat-sahabat lainnya.
Allah pernah mengatakan jika hambaNya menginginkan harta dunia maka akan segera diberikan oleh Allah, tapi sebagai gantinya nanti di akhirat dia akan dimasukkan ke dalam neraka. Seperti kisah para istri Rasul SAW yang menginginkan harta dunia yang kemudian langsung ditegur Allah, jika memang ingin harta dunia maka mereka harus berpisah dengan Rasulullah SAW, tapi apa yang kemudian mereka pilih adalah tentu saja Allah dan RasulNya.

Feed me, Please =D