Jumat, 15 Juli 2016

Teringat Syukur

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah, menjadi khalifah di muka bumi. Bagaimanapun keadaan kehidupan manusia adalah semata-mata karena perintah dariNya. Maka dari itu Allah pun menguji keimanan hamba-hambaNya, apakah dengan ujian tersebut masih bisa istiqomah atau berbelok arah menuju kehancuran.

Masing-masing manusia memiliki ujiannya yang berbeda-beda. Terkadang jika ujian itu terasa berat, sang hamba kemudian melihat saudaranya yang ia kira tidak pernah mendapat ujian, maka ia pun berburuk sangka kepada penciptanya. Padahal jika mau melihat mereka yang lebih berat ujiannya, maka tidak kan mungkin ia terus mengeluh, bahkan seharusnya ia teringat syukur.

Bersyukur adalah cara agar Allah memberi nikmat yang semakin bertambah. Di dalam surat cintaNya Allah mengatakan "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengumumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat" (Ibrahim:7). Di lain surat Allah jelaskan juga tabiat dari hambaNya, "Sungguh, manusia diciptakan bersifat  suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan, dia menjadi kikir)" (Al-Ma'arij:19-21).

Sifat dasar dari seorang manusia, ketika Allah berikan ujian adalah ia mengeluh, tapi jika Allah berikan ia nikmat, maka ia menjadi egois. Hal ini terjadi pada kebanyakan manusia, kecuali pada hamba-hambaNya yang Allah jelaskan pada ayat-ayat selanjutnya di surat Al-Ma'arij tersebut. Dari orang-orang yang dikecualikan dari sifat dasar manusia itu adalah mereka yang teringat syukur. Tidak hanya ketika mendapat nikmat tapi jika ketika dicoba, karena kita tidak mengerti dan tidak pernah mengerti hal apa yang baik dan yang tidak baik, kecuali dengan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Teringat syukur akan banyak hal, untuk diri ini, keimanan ini, kesehatan ini, keluarga ini, agama ini, dan lain-lain. Sungguh sangat sayang Allah kepada para hamba-Nya yang beriman. Mengiringi syukur ialah sabar. Maka dengan banyaknya ujian yang Allah berikan kepada kita, bersabarlah. Allah akan naikkan derajat hamba-Nya yang bersabar dan dapat menahan diri dari menyimpang dari kebaikan.

Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang tak lupa untuk selalu bersyukur..

Kamis, 14 Juli 2016

Suatu hari

Sebelum waktu itu tiba, sudah terbayang apa saja yang ingin dilakukan. Tapi ketika waktu itu tiba, seketika suasana menjadi berubah 180 derajat dari apa yang diinginkan. Begitulah manusia merencanakan tetap Allah yang menentukan.

Seorang anak yang merasa sudah cukup ilmu memberanikan diri untuk memberi nasihat kepada orang tuanya, lalu ternyata ia sendiri masih belum mampu mengendalikan hawa nafsunya, padahal baru saja Ramadhan usai. Kesedihan itu masih dirasa olehnya, bahkan hingga beberapa hari ke depan. Lisannya tak mampu mengucapkan kata maaf dan rasa bersalahnya semakin menjadi-jadi ketika teringat ada seseorang menangis lagi karenanya.

Jangan pernah sekali-kali kamu membuat sedih mereka. Meski terasa kesal, terasa panas, dan tidak dihargai, tapi merekalah yang selalu ada untukmu, dari kecil hingga dewasa. Tak banyak yang diharapkan mereka, melainkan hanya agar kamu bahagia dan menjadi manusia yang baik. Coba pahami mereka, doakan mereka, dan lindungilah mereka selagi masih ada waktu. Hingga suatu hari kamu akan merasakan hal yang sama ketika kamu berhasil membina sebuah keluarga di dunia dan semoga hingga ke surga

Feed me, Please =D