Selalu ada hal yang dapat menjadi pelajaran di balik setiap kejadian.
Sudah beberapa hari belakangan ini, kami selalu menikmati makanan yang "tidak biasa". Kenapa tidak biasa? Karena porsinya yang "jumbo" disertai snack-snack tiap pagi dan sore. Ya, kami sekarang sedang menjalani masa orientasi dan makanan itulah yang menjadi konsumsi kami sehari-hari. Karena kami statusnya masih belum ber"gaji" maka suatu kebahagiaan kami dapat menerima makanan tersebut dan dapat menikmatinya tanpa harus mengeluarkan uang, bahkan makanan tersebut dirasa berlebihan hingga akhirnya diberikan kepada orang lain yang kami anggap lebih membutuhkan.
Namun masalahnya adalah, kami mulai mengeluhkan tentang porsi dan lauk makanan itu. Mungkin karena tidak semua orang menyukai daging atau ayam, maka kedua lauk tersebut selalu menghiasi kotak makan siang kami. Teringat kata kakak kelas kami yang pada saat itu sedang jam makan siang, melihat kotak makanannya yang diberikan panitia dan berkata "Yah, daging". Kami pun pada saat itu seketika terdiam dan langsung bertanya, "jadi lauk yang menyenangkan apa mbak?" Dan mbak itu pun menjawab "Ikan atau bebek gitu lah."
Bisa dibayangkan? Ketika banyak orang yang berpenghasilan kurang dari 10k per hari sangat mendambakan bisa menikmati daging, tapi kami malah mengeluh karena bosan. Sungguh Allah telah menggambarkan sifat-sifat kaum bani Israil yang diberi kelebihan dan kenikmatan yang sangat banyak oleh Allah, tapi mereka tak pernah bersyukur dan malah membunuh para nabi yang diutus kepada mereka. Dan pada akhirnya mereka diazab karena keserakahan mereka.
Maka kami pun tersadarkan, bahwa tak boleh kami mengeluh. Ini adalah kenikmatan dan harus disyukuri. Kami tidak mau menjadi manusia yang kufur nikmat dan membuat Allah marah. Hasbunallah wa ni'mal wakiil.