Tidak terasa sudah lima bulan berada disini, mulai dari akhir September 2013 hingga Februari 2014. Siapa yang menyangka akhirnya aku lolos ujian TKD waktu itu dan mengakhiri masa "pengangguran" yang sudah kami seangkatan alami selama hampir setahun. Siapa sangka juga aku memilih di tiga pilihan itu dan lolos pada pilihan kedua. Sudah cukup rasanya kegalauan akan masa depan itu menghantui, tapi tetap saja diri ini jatuh pada kehampaan yang sama, apa yang akan terjadi atau kapan akan terjadi, atau juga bagaimana nanti semisal itu terjadi? Bagaimana lagi diri ini hendak bertindak?
Kemudian semua pertanyaan itu muncul, apa aku menyesal dengan jalan yang kupilih? Apa aku menyesal dengan permintaan yang aku ajukan kepada-Nya dan Dia menyetujuinya?
Kenapa aku berada disini sekarang? Andai saja dulu aku tidak memilih ini dan memilih itu, mungkin aku sekarang bisa tetap nyaman berada di rumah, bersama keluarga dan teman-teman yang sangat merindukan kehadiranku. Apa pantas aku mengeluh?
Terdengar kabar yang simpang siur, tak jelas dari mana asalnya dan sejak kapan kabar itu ada. Pengangkatan itu terus diundur, SK yang tak kunjung turun, semua itu tiada memberi ruang untuk kesabaran dan kelegaan. Semuanya begitu terasa mengkhawatirkan, apalagi jika sudah terkait penempatan daerah, yang "katanya" satker yang sangat ingin kutuju ternyata tidak akan menerima siapa pun tahun ini dari angkatan kami. Rasanya ingin pecah tangis ini, betapa sesak dada ini jika teringat akan hal itu. Inginku mungkin bukan hal yang terbaik menurut-Nya, tapi apakah salah jika aku masih berharap? Berharap Allah akan mengabulkan permintaanku sekali lagi dan aku harus siap menerima konsekuensi dari setiap keinginanku yang dikabulkan? Aku saja tidak yakin, padahal Allah ingin melihat kesungguhan dan tekad bulatku.