Seorang sahabat Nabi, Jundub bin ‘Abdullah ra berpesan,
“Bertakwalah kepada Allah dan bacalah Al Quran. Al Quran itu merupakan pelita
dalam kegelapan dan perhiasan di waktu siang. Selain itu, amalkanlah isinya
dalam berbagai kesempatan. Ketika bencana turun, selamatkanlah diri sebelum
harta kalian. Ketika bencana lain turun, selamatkanlah agama sebelum diri
kalian. Ketahuilah, orang yang akan kecewa adalah yang mengecewakan agamanya.
Dan, orang yang celaka adalah yang merusak agamanya. Ketahuilah pula, tidak ada
kemiskinan setelah mendapatkan surga, dan tidak ada kekayaan jika dilemparkan
ke neraka. Neraka tidak mungkin membebaskan orang yang terperangkap di
dalamnya. Panasnya tidak pernah surut dan apinya tidak pernah padam. Kau harus
tahu bahwa seseorang bisa terhalang dari surga hanya karena mengalirkan setetes
darah saudaranya seiman. Setiap kali dia mendekati salah satu pintu surga,
pintu itu menolak dan tidak mengizinkannya masuk. Ketahuilah, ketika manusia
mati, lalu dikuburkan, dia akan menimbulkan bau busuk, lebih busuk dari
kotorannya sendiri. Oleh karena itu, jangan dicampuradukkan bau busuk itu
dengan kotoran. Bertakwalah kepada Allah dalam harta kalian. Jangan pernah
mengalirkan darah saudara sendiri. Dia pun berkata, “Ketika bencana datang, berikanlah
hartamu, tapi jangan serahkan agamamu. Jika kau terkena musibah, serahkan diri
dan hartamu tapi jangan agamamu. Orang yang rusak adalah yang rusak agamanya.
Sedangkan orang yang bangkrut adalah yang kehilangan agamanya.” (Hani Al-Hajj,
Mutiara Hikmah Kekasih Rasul, (Tanpa Kota: Ahsan Books, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar