Kamis, 27 Januari 2011

Bahagianya Menjadi Sebuah Pohon

Saat itu hujan turun, membasahi tanah yang kering akibat teriknya matahari. Sepertinya Allah sangat baik hati menurunkan rahmat-Nya ke alam ini, walaupun sudah banyak orang yang tidak pernah bersyukur.

Kali itu aku menatap pepohonan yang ada di depanku, terlihat air itu membasahi tiap sisi daun-daunnya. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Saat itu pula terlintas di benakku, betapa bahagianya jika aku terlahir bukan sebagai manusia, tetapi sebagai pohon yang selalu memberi manfaat bagi setiap yang ada disekelilingnya. Mulai dari memberi kesejukan hingga memberi perlindungan bagi manusia yang kehujanan, ataupun hewan-hewan yang berlindung dari sengatan matahari juga sebagai tempat peristirahatan.

Satu hal yang selalu kuirikan dari pohon adalah dia selalu ingat untuk berzikir kepada Dzat yang menciptakannya. Subhanallah, Maha Suci Allah, Alhamdulillah Segala Puji Syukur Kepada-Nya, Allahu Akbar Allah Maha Besar. Tak sedikit pun nafsu menguasainya untuk sejenak melupakan-Nya. Sungguh ingin aku menjadi pohon. Dia juga tidak pernah sombong karena bisa tumbuh besar, karena dia tahu dia adalah kecil di hadapan Rabb-Nya. Tidak seperti manusia yang selalu dapat lari dari mengingat Allah.

Sungguh sebenarnya manusia adalah makhluk yang paling merugi jika saja mereka mengetahui mereka tidak lebih baik dari sebuah pohon. Selalu berusaha memperkaya diri sendiri, tidak pernah memikirkan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Sungguh sebenarnya manusia adalah makhluk yang paling merugi jika saja mereka mengetahui bahwa setiap amalan yang dilakukan akan dihisab-Nya. Ya Allah aku iri pada makhluk ciptaan-Mu ini, bisakah aku menjadi sebuah pohon? Dapatkah aku meniru kehambaan mereka pada-Mu Tuhan Semesta Alam? Sangat dalam pengharapan ini sedalam lautan dan seluas samudera.

Aku tidak ingin menjadi manusia yang rakus dan tidak pernah bersyukur. Aku takut aku tidak bersyukur karena aku telah diciptakan menjadi manusia. Aku banyak belajar, aku banyak memahami apa sebenarny arti hidup ini, dan aku tahu bahwa Engkau Maha Mengetahui segalanya. Bahkan ketika malaikat bertanya pada-Mu mengapa Engkau memilih manusia menjadikan khalifah di bumi ini, engkau dengan tegasnya mengatakan Aku Mengetahui apa yang tidak engkau ketahui. Engkau percaya bahwa manusia dapat menjadi khalifah, Engkaulah Tuhan kami, Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakkkan.

Bimbinglah aku selalu dalam cahaya-Mu yang terang, jadikan hatiku layaknya hati pohon yang selalu terpaut kepada-Mu, tidak pernah lupa Engkau selalu melihat apa yang dikerjakan hamba-hamba-Mu. Kumpulkanlah aku kelak bersama manusia-manusia yang selalu menyembah-Mu yang ikhlas beribadah untuk-Mu. Pertemukanlah aku dengan-Mu, Ya Rohman Ya Rohim.

Feed me, Please =D