Rabu, 24 November 2010

Harry Potter 7


More countdown widgets at Widgia.com

Imam Sholat

Ditulis oleh anurachman di/pada Juli 17, 2009

Apabila telah datang waktu shalat agar ber`adzan salah sutu dari kamu dan agar menjadi imam yang paling besar (tua) dari kamu.” (HR. Al-Bukhari)

Barang siapa mengimami suatu kaum, maka apabila sempurna (mengimami shalat), maka baginya pahala sempurna shalat, begitu juga bagi makmum, namun jika ia (imam) tidak menyempurnakan maka bagi makmum pahala yang sempurna (shalatnya sah), tetapi atas imam itu dosa.” (HR. Imam Ahmad)

Di atas hanyalah dua dari sekian banyak hadist yang menerangkan mulianya kedudukan seorang imam sholat di dalam islam. Untuk itu, maka diperlukan adanya persyaratan-persyaratan bagi seoranng imam. Adapun pengutamaan menjadikan yang tertua sebagai imam adalah sebuah pertimbangan bahwa biasanya orang yang lebih tua memiliki ilmu dan pemahaman yang lebih banyak.

Yang Berhak Menjadi Imam

Banyak hadits shahih yang menjelaskan kepada kita siapa yang berhak menjadi imam, memimpin shalat kaum muslim, dianaranya hadits berikut ini :

Apabila mereka tiga orang, agar memimpin salah satu dari mereka (dalam shalat) dan yang paling berhak dari mereka untuk memimpin yaitu yang paling banyak hafalannya dari mereka.” (HR. Muslim)

Dan dalan hadits lain dari Abu Mas`ud Al-Anshari dijelaskan yang artinya : :Rasulullah saw bersabda : “Orang yang paling pandai membaca Al-Qur`an yang akan menjadi imam kaumnya. Bila kepandaian mereka dalam baca Al-Qur`an sama maka yang paling mengerti tentang sunnah. Bila pengertian mereka tentang sunnah sama maka yang paling dahulu hijrah. Bila waktu berhijrah bersamaan maka yang paling dahulu masuk islam.” Dan dalam riwayat lain : “Yang paling tua.” (HR.Al-Bukhari)

Dari hadits diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa yang paling berhak menjadi imam ialah orang yang paling banyak hafalan Al-Qur`annya dan mengetahui hukum-hukum syar`i dan memahaminya terutama dalam masalah thoharoh dan shalat. Karena kalau kita mau menoleh ke zaman sahabat Nabi, mereka mempelajari Al-Qur`an mulai dari cara membaca yang benar dan mempelajari ilmu serta mengamalknnya, maka terkumpul pada diri mereka ilmu dan amal perbuatan tidak hanya cukup menghafalkan saja seperti yang terjadi pada zaman kita sekarang ini, berapa banyak orang yang hafal Al-Qur`an mantap bacaannya dan bagus suaranya, akan tetapi tidak benar tak faham hukum-hukum tentang shalatnya dan tidak lurus aqidahnya.

Selanjutnya apabila dalam hafalan sama maka diantara mereka mana yang paling mengerti tentang sunnah, maka apabila sama pengetahuannya tentang sunnah dan tidak ada hijrah maka baru diambil dari mereka yang paling tua.

Jadi, seorang imam diangkat bukan karena jabatannya dimasyarakat yang tinggi atau terpandang. Dan seorang imam itu tidak harus keturunan Ulama` atau orang yang paling dekat dengan masjid, akan tetapi seorang imam diangkat karena kecakapannya dalam agama, agar membawa kebaikan-kebaikan pada umat didunia sampai diakhirat.

Sifat-Sifat Imam

Sesungguhnya imam masjid/mushola mempunyai pangkat yang besar dan kedudukan yang tinggi dalam masyarakat islam. Bukti dari semua itu bahwasanya imam pertama bagi kaum muslimin adalah Rasulullah saw sabagai qudwah dan hakim yang adil, panglima yang pemberani, seorang guru dan khatib. Untuk itu seorang imam masjid yang dipilih mestinya memiliki sifat-sifat yang menjadi keharusan baginya, agar terwujud maslahat umat islam dari tugas yang agung ini dan agar membawa peranan yang positif dalam menyebarkan kebaikan di masyarakat. Sebagaimana imam pertama umat islam Rasulullah saw. Adapun sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh seorang imam masjid/mushola antara lain adalah sebagai berikut:

  • Seorang imam harus memiliki hafalan yang cukup dari AL Quran, dan benar bacaannya. Apabila hafal AL Quran seluruhnya maka itu lebih bagus, karena bacaan AL Quran yang dibaca waktu-waktu sholat manfaarnya besar sekali. Sebagaimana ia dapat memberi nasehat kepada makamum sekaligus mengingatkan mereka tentang hukum-hukum bacaan AL Quran dari ayat-ayat yang dibacanya. Tetapi apabila imam tersebut hanya memiliki hafalan sedikit dari surat-surat yang pendek, maka terhalanglah orang-orang yang shalatnya dibelakangnya untuk mendapatkan kebaikan yang banyak.

Pentingnya sifat ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw:“(Agar) mengimami suatu kaum yang paling banyak bacaan AL Quran dari mereka.” (HR. Muslim)

  • Disamping seorang imam hafalan AL Qurannya harus banyak, dia juga harus memahami sunnah Rasul secara khusus, yang berhubungan dengan thoharoh dan sholat. Terutama hal tersebut dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw yang artinya:“Apabila mereka sama dalam bacaan (hafalan) maka dahulukan dari mereka yang paling faham dengan sunnah.” (HR. Ahmad)

Mengapa mengetahui sunnah juga menjadi sifat seorang imam? Karena sholat mempunyai syarat-syarat dan rukun-rukun, hal-hal yang wajib, sunnah-sunnah dan hal-hal yang membatakannya, yang harus difahami oleh seorang imam agar ia melakukan tugasnya dengan benar sesuai dengan AL Quran dan Sunnah. Bila seorang imam tidak faham perkara-perkara ini, yang terjadi mungkin ia akan melakukan suatu ibadah tanpa ilmu atau ia jatuh dalam perbuatan dosa, semoga Allah menjaukan kita dari perbuatan tersebut. Untukl itu seorang imam harus membekali diri dengan ilmu agar dapat memimpin sholat dengan benar dan sempurna serta mendapat pahala dan terhindar dari perbuatan dan dosa.

  • Bersuara bagus dalam membaca AL Quran dengan harapan dapat memberi bekas bagi yang mendengarkannya dan makmum tidak bosan mendengarkannya. Sebagaimana Rasulullah saw senang kepada suara yang bagus dalam membaca AL Quran, untuk itu Rasulullah berkara kepada Abu Musa Al-Asyari ra:“Hai Abu Musa sungguh engkau telah diberi seruling dari seruling keluarga Daud (seruling bagus)”, dan beliau bersabda: “Allah tidak mendengarkan pada sesuatu seperti mendengarkannya kepada Nabi yang bersuara bagus yang memperindah suaranya dalam membaca AL Quran.seraya menjaharkannya.” (HR. Bukhori)
  • Seorang imam harus beraqidah yang benar, apalagi ia seorang khotib, supaya bisa menjelaskan kepada kaum muslimin dan juga mengetahui aliran-aliran yang bathil untuk dijelaskan kepada mereka apa yang menjadi sarananya agar umat islam bisa menjauhinya dan terjaga kemurnian aqidahnya. Dan hendaknya seorang imam itu adalah seorang yang mulia, istiqomah, lunak hatinya, sholeh dan bersih hidupnya dan bisa menjaga diri dari perbuatan maksiat, karena yang demikian itu dapat memudahkannya untuk diterima nasihat dan petunjuknya di masyarakat.
  • Apabila ia seorang imam masjid Jami’, dia harus mempunyai kemampuan berceramah yang membekas bagi yang mendengarkan, kuat suaranya dan bagus penyampaiannya.

Karena begitu besar peranan imam dalam pengembangan dakwah islam dan pembinaan umat, maka sudah saatnya para imam masjid atau mushola untuk membenahi diri dari kekurangannya dan membekali diri dengan ilmu yang cakap agar tugasnya yang mulia bisa membawa kepada kebaikan umat dan agama dan akhirnya mendapat balasan baik disisi Allah di akhirat kelak. Amin.

Rabu, 23 Juni 2010

RAHASIA KECIL KEBAHAGIAAN


Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada
kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan
lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik
sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di
tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan.
Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang
tumbuh menjadi kuat.

Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi
orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang.
Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan
jernih.

Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan
bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan
seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan
mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda.
Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak
bercuap-cuap.

Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang
lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap
ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan
Tuhan yang satu.

Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain,
sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai
hakim.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda
menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke
manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling
besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya
secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai
mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari
yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya
apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.

Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan
selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam
diriku".

Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang
rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di
sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku.
Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana
adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana
adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap
orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila
semua bunganya berwarna ungu?

Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka
bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalam an hidup.
Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya
dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan
jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga
daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga
daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara!
yang tidak prinsipiil.

Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya.
Rasakan apa yang dikatakannya.

Dari: mulyono dilivio

Senin, 01 Maret 2010

Pekerjaan Orang Kuat

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Gagasannya adalah tentang bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi baik, dan berbahagia karenanya. Ia juga emosi yang penuh kehangatan dan gelora karena seluruh isinya adalah semata-mata keinginan baik. Tapi ia harus mengejawantah dalam tindakan nyata. Sebab gagasan dan emosi tidak merubah apa pun dalam kehidupan kita kecuali setelah ia menjelma jadi aksi.

Orang-orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan penuh keindahan. Mereka bahkan meungkin bisa memutuskan untuk mempertahankan suatu penderitaan seringkali karena mereka menikmati romantikanya: hidup digubuk derita, makan sepiring berdua. Mereka melankolik. Karenanya kehidupan mereka tidak berkembang.

Cinta dalam pengertian yang luas inilah yang menjamin bahwa suatu hubungan dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Tidak ada hubungan yang dapat dipertahankan - dalam jangka panjang- jika kita tidak mempunyai suatu gagasan tentang bagaimana membuatnya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Kebosanan dalam hubungan suami istri, misalnya, sering terjadi karena keduanya secara personal sama-sama tidak berkembang. Mereka sama-sama mengalami "penyusutan" kualitas kepribadian bersama perjalanan umur. Karenanya mereka sama-sama membosankan.

Jika cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan bergabung jadi satu kesatuan yang utuh dan bekerja secara bersama-sama bagi kebahagiaan dan kebaikan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat dan tangguh.

Mencintai -dengan begitu- adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kepribadian. Maka para pencinta sejati selalu mengembangkan kepribadian mereka secara terus menerus. Sebab hanya dengan begitu mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka mencintai. Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita makin mampu kita mencintai dengan kuat. Mengendalikan perasaan saja dalam mencintai hanya akan melahirkan para pembual yang menguasai hanya satu keterampilan menebar janji.

Mereka yang ingin menjadi pencinta sejati harus terlebih dahulu membenahi dan mengembangkan kepribadiannya. Menggagas bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik, mempertahankan "keinginan baik" kepada orang yang kita cintai secara konstan, dan terus menerus melakukan pekerjaan-pekerjaan untuk membahagiakan mereka, hanya mempunyai satu makna: itu pekerjaan orang kuat. Cinta adalah pekerjaan orang kuat. Kalau Rasulullah saw dapat menampung sembilan orang istri dalam jiwanya, itu karena ia dapat menampung sembilan kepribadian dalam kepribadiannya. ~ Anis Matta ~

Rabu, 24 Februari 2010

Menjadi Wanita Indah

Menjadi wanita, adalah anugerah terindah dan keindahan yang menjadi perhiasan dunia. Menjadi wanita sholihah, adalah menjadi sosok tangguh dan istiqamah dalam aura kasih dan kelembutan, yang lahir dari rahim ketaatan pada Rabbnya. Karenanya, menjadi wanita adalah amanah yang harus dijaga, dan kesempatan yang tak selayaknya disia-siakan.

Peran kewanitaan itu, yang menjadi hasil akhir siapa kemudian kita. Peran kewanitaan yang benar tentunya, yang menjadikan kita istimewa di setiap pandang mata, mencipta sekat jelas antara batas benar dan salah, layak dan tidak layak, mulia dan hina.

Feed me, Please =D