Kamis, 25 Desember 2014

Berdakwah Lewat Media Sosial? Why Not?


Zaman selalu berubah, dengan seiringnya waktu teknologi pun semakin maju. Maka tak heran jika sekarang informasi semakin mudah didapatkan. Sebelum abad ke-20, sangat sedikit yang mengenal alat komunikasi ataupun barang elektronik, tapi sekarang saja anak kecil usia 2 tahun sudah dapat menggunakan tablet ataupun laptop meskipun hanya untuk bermain games kesukaannya.
Dengan teknologi yang canggih, berbagai alat komunikasi pun berkembang, internet pun menjadi faktor penting dan tak dapat dipungkiri menjadi kebutuhan primer bagi kebanyakan orang saat ini. Melalui internet, infomrasi penting dapat diketahui dalam waktu singkat oleh orang yang bahkan ada di belahan dunia lain dan sangat jauh dari sumber informasi. Berkembang pula sarana berkomunikasi jarak jauh atau yang kita kenal dengan media social, seperti Facebook, Twitter, BBM, Path, d.s.b.
               

Senin, 17 November 2014

Lukman Al Hakim

Siapa yang tidak tahu tentang Lukman Al Hakim yang namanya disebutkan di dalam Al Quran sebagai seseorang yang diberi Hikmah oleh Allah SWT. Hikmah kata Imam Mujahid adalah tepat dalam ucapan, sedangkan Abul 'Aliyah berkata, "Hikmah adalah rasa takut kepada Allah. Sebab rasa takut kepada Allah adalah pokok dari semua kebijaksanaan."

"Sesungguhnya Kami telah berikan hikmah kepada Luqman, yaitu 'Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur (kepada Allah), sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Barang siapa yang tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji." (Luqman:12)
Luqman Al Hakim dikenal lebih kepada nasihat yang diberikan kepada anaknya tentang tauhid dan berbakti kepada kedua orang tua. Ibnu Katsir dalam kitabnya Bidayah wa an-Nihayah dan Tafsir Ibnu Katsir berpendapat, nama panjangnya adalah Luqman bin 'Anqa bin Sadun, sedangkan nama anaknya Taran.

Minggu, 09 November 2014

Cuap-Cuap Anak Rantau (Edisi CFD)

Mulai jadi kebiasaan setiap ahad pagi disini, saya menjadwalkan untuk olah raga, minimal lari pagi di CFD Pekanbaru. Apa itu CFD? CFD adalah singkatan dari Car Free Day. Mungkin sama saja seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia yang ada tempat CFD nya, selain ada orang-orang yang berolah raga, ada juga pedagang-pedagang yang memanfaatkan momen ini untuk menjajakan dagangannya. Kalau tidak kuat iman, bisa saja agenda untuk menyehatkan tubuh dengan olah raga jadi berbalik 180 derajat jadi wisata kuliner, hehe.

Belum lagi yang ikut meramaikan CFD ini dari berbagai kalangan, baik anak kecil, anak muda, dan orang tua juga pun tidak mau ketinggalan. Bagi yang sudah berkeluarga biasanya mereka bersepeda bersama-sama atuapun menemani anak-anaknya bermain di wahana permainan di taman kota. Bagi yang masih single kalau melihat indahnya kebersamaan keluarga yang sedang asyik berolah raga jadi ingin segera berkeluarga juga #eh. Akan tetapi, kalau sudah melihat anak-anak muda yang sedang alay-alayan sedang asyik pacaran, jadi mengubah mood 180 derajat, dari bahagia menjadi suram. Suram kenapa? Ya iyalah, baru juga anak-anak ingusan, sudah pegang-pegangan tangan lawan jenis, tidak ada lagi rasa malunya *menghela nafas*.

Bukan hanya pedagang makanan yang ada disana, ada juga komunitas-komunitas yang ingin eksis dan mengadakan performance. Pernah ada grup band, senam salsa, komunitas sepeda ontel, komunitas pecinta hewan, bahkan ada juga mahasiswa-mahasiswa yang melakukan orasi.
Biasanya bagi dia yang ingin berolah raga tapi tidak mau ribet dan malas lari, dia akan ikut senam bersama, atau menyewa sepeda dan bersepeda saja. Asyiknya sih ramai-ramai, jadi bisa lebih bersemangat, tapi kalau sendiri saja ya tidak apa-apa juga seperti saya, Let It Flow :)

Sabtu, 25 Oktober 2014

Cuap-Cuap Anak Rantau

Tak terasa sudah hampir tiga bulan berada di Bumi Lancang Kuning ini sebagai anak rantau. Meskipun begitu tidak sedikit pengalaman yang telah dirasakan. Mulai dari bertemu dengan orang-orang baru dan akhirnya memutuskan untuk kursus setir mobil disini. Ternyata jarak yang semakin dekat dengan rumah dibandingkan saat di Jakarta membuatku semakin kangen rumah padahal belum lama ini sudah pulang. Inginnya bisa selalu dekat dengan orang tua, tinggal bersama mereka dan berbakti menjadi anak yang soleha, meskipun disini aku juga tak pernah lupa selalu mendoakan dan mengingat mereka, setiap malam pun pasti ada tukar kabar melalui telpon, maklum aku ini anak semata wayang.

Pertama kali sampai di bandara Sultan Syarif Kasim II, kota Pekanbaru, kesannya sangat mengejutkan, karena ternyata meskipun kecil, tapi bandara ini sangat apik, apalagi jika dilihat dari depan. Saat di perjalanan keluar dari bandara pun disambut dengan tulisan "Selamat Datang di Bumi Lancang Kuning". Selang beberapa hari di Pekanbaru, aku pun memberanikan diri untuk mulai berkeliling-keliling sendirian, saat itu motorku dari Medan sudah sampai di Pekanbaru. Disini banyak sekali masjid dengan arsitektur yang unik-unik, tempat wudhunya pun kebanyakan sudah dipisah dan tertutup bagi yang perempuan. Untuk masjid agung di Pekanbaru, namanya Masjid Agung An-Nur, masih dua kali sholat disana. Luasnya melebihi luas masjid Agung di Medan. Sangat luas.
Bangunan-bangunan perkantoran disini terutama bangunan pemerintahan juga sangat unik, mungkin aku berkata seperti ini karena di Medan semuanya terlihat biasa saja. 

Rabu, 03 September 2014

Dua Puluh Tiga Tahun


Thank you google for making me that picture of my birthday :)
So fast, time goes away
I think i'm still a little girl that can always want to get attention every time
Actually, I have many plans in my age now, one of them i wanna get marry soon
It's not simple of course, because i'm a type who can not honest even with myself, I'm afraid
Who will marry me?
Dua Puluh Tiga Tahun
I wish I can be with my parents all of my life
I realize, i just can happy, if they are happy too
With my friends too of course
But life is short, nobody knows when she/he die and go back to Allah
Nobody can predict that time
Oh, I hope I'm a moeslim until I die, a better moeslim, a true moeslim
I hope I can join the prophet Muhammad SAW and all of his family in Jannah

Selasa, 02 September 2014

ODOL 4 Akhwat

Pertama kali mendapat info tentang ODOL (One Day One Line) adalah dari seorang ukht yang nge-share info tersebut di grup ODOJ (One Day One Juz). Apa itu ODOL? Mungkin kalau ODOJ banyak orang yang sudah tahu, ODOL seperti ODOJ juga, hanya saja ODOL adalah salah satu cara untuk menghafal Al Quran dengan minimal sehari setoran adalah satu baris (Qur’an Utsmani). Caranya adalah dengan menggunakan media whats app, yaitu merekam hafalan kemudian melaporkannya ke grup. Nanti akan disimak dan dikoreksi oleh pasangan kita di grup itu. Jika sehari saja tidak setoran hafalan maka akan dikenakan sanksi dan jika sudah melanggar di luar batas toleransi maka admin tidak akan segan untuk mengeluarkan anggota tersebut. Peraturannya benar-benar ketat. Tapi memang sepertinya harus begitu agar para anggota menjadi serius untuk menghafal.
Awalnya benar sangat ragu apakah bisa komitmen dan istiqomah. Jika ditimbang-timbang inilah satu-satunya jalan yang saat ini ditunjukkan Allah agar aku dapat bertahan di kota asing ini karena aku belum menemukan teman seperti teman-teman mujahadah disana. Bismillah, akhirnya kuberanikan diri untuk menghubungi admin ODOL Akhwat. Alhamdulillah dengan beberapa pertanyaan tentang komitmen yang diberikan admin, aku dapat bergabung dengan ODOL 4 Akhwat.
Sebagai permulaan akupun melanjutkan hafalan juz 29 –ku. Sungguh berat memang untuk mengikat hafalan jika tidak terus diulang-ulang, belum lagi aku termasuk orang yang tingkat kemalasannya lumayan mengkhawatirkan, padahal ingatanku juga tidak bagus-bagus amat. Meskipun begitu, kukuatkan kembali azzam, jika tidak dipaksakan tidak akan bisa maju. Luruskan niat, beberapa kali sulit itu datang menghadang, kuingat kembali betapa rasa malas ini harus terus dilawan. Terbukti Allah selalu memberi kemudahan.

Pelan-pelan, meskipun tidak jarang hanya sebaris saja, tapi jika istiqomah insya Allah bisa. Yang terpenting niatnya adalah agar selalu dekat dengan Quran. Tak jarang seseorang futur karena dirinya jauh dari Quran. Semoga bisa terus istiqomah, bagaimanapun perjuangan kesana “Jannah” masih panjang.

Kamis, 28 Agustus 2014

Latihan fisik, Again

Ketika tiba disini untuk memulai pengabdian selanjutnya, tidak terpikir bahwa akan mengikuti satu diklat yang paling mencekam. Mungkin terlalu berlebihan atau mungkin juga tidak, terutama bagiku yang tidak mengerti manfaat yang akan aku peroleh dari diklat tersebut. Namanya DTU SAMAPTA. Diklat itu wajib diikuti oleh para pegawai Bea Cukai, yah untuk yang satu itu aku paham maksud dan tujuannya, tapi tetap saja untuk perempuan terlebih lagi untuk muslimah, diklat ini terlalu ekstrim.
Ikut kegiatan fisik yang tidak ada habisnya. Terjadwal bina fisik (binsik) tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam, jika berbuat kesalahan harus ditindak, baik itu push-up, sit-up, jungkir, guling botol, bahkan masuk ke kolam yang kotor. Yah, begitulah mereka para pelatih memperlakukan peserta diklat yang katanya untuk melatih mental dan menghilangkan lemak di badan.
Hanya dua hari, tapi benar-benar meninggalkan kesan yang tak terlupakan dan kekesalan yang tiada akhir. Itulah yang aku alami beserta teman-teman pegawai baru lainnya yang ditempatkan disini. Awalnya hanya diberitahukan untuk mendampingi petugas piket mendokumentasikan seluruh kegiatan, tapi pada kenyataannya kami pun diikutkan sebagai peserta diklat.  Bukan berarti karena kami peserta dari kantor yang menyelenggarakan diklat beban latihan kami menjadi diringankan, melainkan semakin diperkeras. Dua hari berturut-turut dihukum masuk ke dalam kolam berlumpur. Bahkan untuk peserta satu-satunya cewek pun tidak ada perlakuan khusus.

Tidak tahu kenapa, kami digembleng sedemikian rupa. Apakah memang kami benar-benar tidak punya sopan santun ya dengan orang-orang di kantor? Padahal angkatan di atas kami pas tidak disamapta.  Curang rasanya, dari seangkatan, kami saja yang disamapta. Tapi sekali lagi, itulah nasib menjadi seorang pelaksana, pegawai baru yang masih polos, masih menjadi yang paling junior di kantor. Ambil hikmahnya saja, dengan diikutkan samapta kami jadi memiliki pengalaman berbeda dari teman angkatan lainnya yang tidak disamapta. Bagaimanapun pasti ada tujuan baik di balik pelatihan ini meskipun designnya tetap menurutku masih kurang memperhatikan sisi ibadah.
Sekali lagi semua ini harus tetap bersyukur. Kalau tidak benar-benar dengan niat yang ikhlas karena Allah dan yakin tidak ada yang akan terjadi kecuali Allah mengizinkan, yakin deh aku pribadi tidak akan sanggup menjalani hari-hari disini. Samapta WOW

Rabu, 13 Agustus 2014

Seharusnya Orang Tua

Ternyata kehadiran orang tua itu sangat penting untuk perkembangan mental seorang anak. Dari beberapa keluarga dan teman yang tidak memiliki orang tua yang masih lengkap, baik itu telah meninggal dunia ataupun telah bercerai, terbukti mereka punya masalah tersendiri dengan kesehatan pikiran, seperti mudah stress, dan tidak jarang yang bahkan melampiaskan kekecewaan terhadap orang tuanya itu dengan berbuat yang tidak baik. Masih baru-baru ini juga kabar tentang salah satu artis di Indonesia yang tidak perlu disebutkan namanya juga terlibat permasalahan dengan dirinya sendiri karena akibat dari orang tuanya yang berpisah/bercerai.

Masih sering menghela napas panjang tentang hal ini, apalagi kasus yang terjadi bukan hanya di luar keluarga, tapi juga ada keluarga yang mengalami. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk selalu mengawasi dan mendidik anak-anaknya. Meskipun sudah bercerai, harusnya mereka sudah memikirkan dampak dari perceraian tersebut. Allah memang membolehkan hamba-Nya untuk bercerai, tapi perceraian itu adalah hal yang sangat tidak disukaiNya.

Tidak seperti anak yang ditinggal orang tuanya karena meninggal (yatim), anak yatim sejak awal memang mendapat perhatian khusus, Rasulullah SAW juga adalah anak yatim dan beliau sangat menyayangi anak yatim. Persamaan yang dimiliki oleh anak yatim dan anak yang orang tuanya bercerai adalah karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua mereka. 

Anak yang kurang mendapat kasih sayang dan perhatian orang tuanya cenderung akan menjadi nakal, karena mereka kurang keteladanan. Mereka yang tidak memiliki orang tua terlebih karena bercerai akan merasa minder dan akhirnya berusaha mencari komunitas yang mereka anggap dapat menerima mereka. Tidak jarang komunitas yang mereka pilih adalah komunitas berandalan yang memang memiliki tabiat tidak baik, akhirnya mereka pun ikut-ikutan menjadi tidak baik.

Hal yang berusaha aku tekankan disini adalah sebagai orang tua  hendaklah tidak egois, hanya karena emosi sesaat, masa depan anak-anak menjadi terancam, menjadi suram. Bukan harta, bukan uang yang menjadi patokan seseorang bahagia atau tidak. Akan tetapi adalah cinta dan kasih sayang dari orang-orang terdekat dan perhatian terhadap lingkungan sekitar yang dapat membuat seseorang bahagia.
Generasi muda haruslah bersama-sama kita lindungi agar negara ini dapat terus maju dan terus menjadi hebat.

Jumat, 25 Juli 2014

Penempatan, Alhamdulillah

Alhamdulillah, ahkirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, hari ketika kami satu angkatan BPPK tahun 2013 dikumpulkan untuk diberi pengarahan penempatan. Hari itu hari ketika pengharapan yang sangat agar kami semua ditempatkan di tempat yang kami inginkan. Tapi untuk aku sendiri, selain doa agar dapat ditempatkan di Medan, tapi juga mengharapkan Allah akan memberi tempat terbaik dimanapun itu selama aku bisa selalu berjuang di jalanNya, dan itulah yang selama ini aku harapkan untuk menjadi mujahidahNya.

BDK Pekanbaru, itulah yang tertulis di SK di dalam amplop coklat terstaples rapi itu. Tak apalah, karena toh juga Pekanbarulah BDK yang dekat dengan Medan dibanding BDK yang lain. Tak apalah, karena toh juga teman-teman yang lain tidak ada yang dapat di BDK Medan. Tak apalah, karena toh juga ini adalah pilihan kedua setelah BDK Medan di pilihan pertama. Tak apalah, karena toh orang tua juga ridho. Hanya sekarang banyak-banyak berdoa agar Allah selalu menguatkan azzam ini agar dapat menunaikan nazar untuk berjuang di jalanNya.

Teruntuk teman-teman yang ditinggalkan, semoga Allah selalu menautkan hati-hati kita di dalam doa. Sekarang teknologi sudah ada, untuk silaturahim pun mudah, hanya tak berpandang muka saja. Insya Allah, kita sama-sama akan menambah teman-teman baru yang semakin memperluas ukhuwah islamiyah. Kita harus keluar dari zona nyaman, karena itulah salah satu cara yang membuat kita dapat bersyukur dengan apa yang telah kita miliki sekarang. Teringat sebuah wejangan dari Kasubbag di kantor, Nikmatilah apa yang ada di pandangan sekarang, jangan sampai seperti pepatah, melepaskan apa yang ada di genggaman demi apa yang masih belum jelas di depan. Bukan karena dunia indah kita menjadi bahagia, melainkan karena kita bahagia, hidup menjadi indah.

Selamat berjuang untuk teman-teman semua, yang mungkin mendapat penempatan jauh dari pulau Jawa, jauh dari keluarga, berada di daerah Timur sana, Baarakallahu Fiikum..
Perjuangan masih panjang, ini bukan akhir tapi adalah awal, awal penjajakan karir mencapai target yang diinginkan.
Selalu niatkan segala aktivitas semata-mata karena Allah SWT.

Sebaik-Baik Harta adalah Harta Orang Sholeh


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَلِىٍّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ يَقُولُ بَعَثَ إِلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « خُذْ عَلَيْكَ ثِيَابَكَ وَسِلاَحَكَ ثُمَّ ائْتِنِى ». فَأَتَيْتُهُ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَصَعَّدَ فِىَّ النَّظَرَ ثُمَّ طَأْطَأَهُ فَقَالَ « إِنِّى أُرِيدُ أَنْ أَبْعَثَكَ عَلَى جَيْشٍ فَيُسَلِّمَكَ اللَّهُ وَيُغْنِمَكَ وَأَرْغَبُ لَكَ مِنَ الْمَالِ رَغْبَةً صَالِحَةً ». قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَسْلَمْتُ مِنْ أَجْلِ الْمَالِ وَلَكِنِّى أَسْلَمْتُ رَغْبَةً فِى الإِسْلاَمِ وَأَنْ أَكُونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. فَقَالَ « يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ »
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ali dari Bapaknya ia berkata, saya mendengar Amru bin Ash berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus seseorang kepadaku agar mengatakan, “Bawalah pakaian dan senjatamu, kemudian temuilah aku.” Maka aku pun datang menemui beliau, sementara beliau sedang berwudlu. Beliau kemudian memandangiku dengan serius dan mengangguk-anggukkan (kepalanya). Beliau lalu bersabda: “Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan dan aku berharap engkau mendapat harta yang baik.” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Maka beliau bersabda: “Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih.” (HR. Ahmad 4/197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)

 Dari hadis di atas kita dapat mengambil pelajaran, bahwa tidak ada masalah jika seorang muslim kaya dengan harta di dunia, karena yang dimaksud disini adalah muslim yang sholeh, yang pasti akan membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti istri tercinta Rasulullah SAW, Khadijah, Khaulafur Rasidin, dan sahabat-sahabat lainnya.
Allah pernah mengatakan jika hambaNya menginginkan harta dunia maka akan segera diberikan oleh Allah, tapi sebagai gantinya nanti di akhirat dia akan dimasukkan ke dalam neraka. Seperti kisah para istri Rasul SAW yang menginginkan harta dunia yang kemudian langsung ditegur Allah, jika memang ingin harta dunia maka mereka harus berpisah dengan Rasulullah SAW, tapi apa yang kemudian mereka pilih adalah tentu saja Allah dan RasulNya.

Selasa, 24 Juni 2014

Marhaban Yaa Ramadhan



Yap, tagline di atas seperti lirik lagu bukan? :D Itu memang dari lirik lagu yang dulu sering kita dengar, hanya saja ada lirik yang diubah, hehe.
Menarik sekali, tidak sengaja aku sedang buka twitter dan Pak Dedhi sedang kultwit tentang bulan Ramadhan. Pak Dedhi bilang lirik lagu persahabatan itu kurang cocok dan lebih cocok diganti dengan bulan Ramadhan, ya jadilah liriknya seperti di atas.
Di bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa bagi yang mampu. Saat berpuasa itulah umat Muslim diibaratkan seperti ulat yang sedang berada di dalam kepompong. Di dalam kultwit tersebut, Pak Dedhi menjelaskan bahwa kepompong itu memang sarana ulat menjadi kupu-kupu. Tapi sebelum menjadi kepompong, ulat itu akan makan sebanyak mungkin daun-daun yang ada. Nah, ketika berpuasa, di saat kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum, di saat kita harus menjaga hawa nafsu, itulah saat-saat diri kita ditempa agar menjadi kupu-kupu yang sangat indah, atau di dalam Al Quran dikatakan agar menjadi orang-orang yang bertakwa (Al Baqarah: 183).

Layaknya kupu-kupu yang disenangi banyak orang, orang-orang yang bertakwa ini bukan hanya disenangi banyak orang tapi juga disayang oleh Allah SWT *baca postingan sebelumnya di Optimalisasi Ibadah Ramadhan*. Inginkah kita menjadi kupu-kupu yang indah itu? Lantas apa yang telah kita siapkan untuk menujunya? :')

Marhaban Yaa Ramadhan..

Minggu, 15 Juni 2014

Optimalisasi Ibadah Ramadhan

Tak terasa sebentar lagi umat Muslim akan segera bertemu kembali dengan bulan yang paling dinanti-nantikan. Marhaban Ya Ramadhan..

Berikut ini saya akan berbagi kiat sukses agar Ramadhan kita kali ini bisa optimal. Ini adalah materi yang baru saja saya terima dari MR. fresh from the oven ^_^ Semoga bermanfaat
1. Menguatkan persepsi tentang Ramadhan, yaitu dengan cara
a. Memahami fadhilah/keutamaan bulan Ramadhan, contohnya di bulan Ramadhan ada malan yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadr), di bulan Ramadhan pintu neraka di tutup dan pintu surga dibuka, dihapuskan dosa-dosa, dikabulkan doa, d.s.b. Saat bulan Ramadhan nanti datang, berdoalah agar Allah senantiasa melimpahkan kemuliaan akhlak dan ilmu.
b. Mengingat kembali tujuan beribadah di bulan Ramadhan, yaitu agar menjadi insan yang bertakwa.

Minggu, 08 Juni 2014

Cara Memperpanjang SIM di Polresta Medan

Readers pasti sudah tahu apa SIM itu, ya benar SIM (Surat Izin Mengemudi). Kali ini saya akan sharing pengalamanan saya ketika mengurus perpanjangan SIM di Medan. Alhamdulillah bisa izin waktu itu untuk tidak masuk kantor dan pas sekali ada dua hari libur di minggu itu, jadi saya bisa lebih lama di Medan dan bisa mengurus SIM saya yang kebetulan akan habis masanya di bulan September nanti.
Awalnya saya mencari info tentang mobil SIM keliling dan jadwal-jadwalnya di web, tapi kok beritanya tidak ada yang update? Akhirnya saya bertanya kepada tetangga-tetangga di rumah, dan Alhamdulillah saya dapat info bahwa di sekitaran jalan Pattimura (sebelum Paladium Plaza, dekat bundaran patung Guru Patimpus) ada mobil keliling, di Jalan Asia-Afrika katanya juga ada. 
Pada hari itu, saya pun berangkat kesana, sayangnya saat sampai disana ternyata sudah tutup, padahal masih pukul 11an siang. Karena sangat mendesak, akhirnya saya pun melanjutkan perjalanan ke Polresta Medan di Jalan Adi Negoro. 

Rabu, 21 Mei 2014

Kangen Posting

Lihat postingan terakhir di blog ternyata bulan Maret. Wah, sudah sebulan lebih gak posting ternyata. Mungkin para reader merasa kecewa *GR* hehe.. Tapi ada alasannya loh kenapa saya selaku yang diamanahi untuk mengelola blog ini sudah lama vakum *gak penting*. Selain karena koneksi di kosan yang ternyata tidak bisa dipakai lagi, keterbatasan waktu juga menjadi kendala.
Selama 19 hari lalu (sampai tanggal 2 Mei 2014), saya mengikuti diklat prajabatan Golongan II di lingkungan Kementerian Keuangan. Rencananya saya ingin berbagi pengalaman selama prajab tersebut kepada reader sekalian.Semoga tulisan saya segera rampung *karena malas itu selalu saja tergoda untuk mendatangi saya #loh* dan saya segera dapat meng-update blog ini. So Long ^_^

Selasa, 25 Maret 2014

Dia akan Datang di Waktu yang Tepat

Bukan sedih karena belum menikah, tapi sedihnya karena perginya teman-teman seperjuangan yang sudah menikah. Mereka akan sibuk dengan kehidupan baru mereka, dan aku masih disini dengan kehidupan yang sama. Teman-teman seperjuangan itu yang biasanya menanyakan kabar, mengajak untuk jalan-jalan, yang selalu mengingatkan, melewati suka dan duka bersama. Satu persatu mereka sudah menemukan belahan jiwa. Aku tidak sedih, aku senang, bahagia, akhirnya mereka bisa menggenapkan dien, menjalankan sunnah Rasulullah SAW, dan terlindung dari bahaya salah satu penyakit hati, yaitu mencintai seseorang yang sebenarnya yang tidak boleh dicintai.

Mengenai pasangan hidup, tidak mudah memang untuk didapatkan. Bukan bosan, tapi memang sudah seringkali didengarkan. Laki-laki baik akan mendapatkan wanita yang baik. Tiap manusia sudah memiliki pasangannya masing-masing. Jodoh itu rahasia, hanya Allah yang tahu. Teringat kata-kata Mario Teguh tentang jodoh, "Jodoh seseorang tidak hanya satu, tapi banyak." Apa maksudnya? Ternyata setiap manusia akan mendapatkan pasangan hidupnya sesuai dengan tingkatan yang ada pada dirinya. Jika ternyata kualitas dirinya A, maka dia hanya berhak mendapatkan pasangan yang kualitasnya juga A, tapi jika dia meningkatkan kualitas diri menjadi B, maka dia akan mendapatkan pasangan dengan kualitas B. Begitulah seterusnya, hingga akhirnya di waktu yang sudah ditentukan Allah dia akan dipertemukan dengan pasangan hidupnya yang sesuai dengan kualitas dirinya saat itu. Benarlah bahwa jangan terlalu sibuk memikirkan kenapa belum mendapatkan jodoh, tapi teruslah berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas diri. 


Senin, 24 Maret 2014

Mas'uliyah

Sebagai makhluk yang diutus ke bumi untuk menjadi khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk dapat menjalankan amanah tersebut. Seseorang paling tidak harus memiliki empat jenis mas'uliyah, 
1. Mas'uliyah Robbani
Adalah tanggung jawab kepada Allah yang muatannya adalah ibadah. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, semuanya adalah dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
2. Mas'uliyah Islamiyah
Visi, misi hidup haruslah untuk meningkatkan izzah Islam. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain.
3. Mas'uliyah Dakwiyah
Adalah tanggung jawab untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Saling menasihati dalam kebaikan dan terus berdakwah meskipun pasti tidak mudah.
4. Mas'uliyah Wathoniyah
Adalah tanggung jawab kepada kesatuan negara, sebagai seorang warga negara yang baik.


Minggu, 23 Maret 2014

Just for Fun ^_^

a mountain like sky or a sky like a mountain? :D
Taken at Lapangan MBM

Fungi Moldy :D
Taken at Bendungan STAN

Ketapang Autumn's Season ^_^

Used to School There :') *My Lovely Campus*


Fed up The Fish 
Taken from STAN's Fountain

Jumat, 21 Maret 2014

Allah Knows

When you feel alone in this world
And there’s nobody to count your tears
Just remember, no matter where you are
Allah knows
Allah knows
When you carrying a monster load
And you wonder how far you can go
With every step on that road that you take
Allah knows
Allah knows
Di atas adalah sebagian dari lirik Allah Knows-Zain Bikha, salah satu lagu yang menjadi favorit playlistku. Menurutku lagunya sangat inspiratif karena di lirik itu tertulis “Allah knows” and I’ve already know that Allah always knows. Allah Maha Mengetahui isi hati makhluk ciptaannya. Allah selalu ada untuk hamba-Nya yang membutuhkan-Nya. Jika dirimu merasa sendiri, maka ingatlah selalu Allah always in here, Allah always in your heart, Allah never leaves you. Bahkan di Al-Quran sering ada ayat yang Allah hadiahkan untuk hamba-Nya, Dia tahu ada saat-saat hamba-Nya merasa tidak mampu untuk menghadapi segala ujian yang ada, maka Dia pun berkata “Laa Takhof wa Laa Tahzan”, “Laa Tahzan, Innallaha Ma’anaa”, “Laa Yukallifullahu Nafsan Illaa Wus’aha” dan banyak lagi yang lainnya.

Makan dan Minum dalam Islam


  1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halalAllahTa’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,
    يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
    “Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)
  2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.

Rabu, 19 Maret 2014

Filosofi Kucing

Bagi sebagian orang mungkin kucing adalah salah satu hewan yang harus dihindari, karena dapat menimbulkan alergi, rabies, bahkan ada yang mengatakan bisa menyebabkan kemandulan/keguguran. Well untuk masalah bisa menularkan penyakit itu sepertinya bukan hanya untuk kucing, hewan lain juga bisa. Kalau kita bisa menjaga kebersihan diri dan hewan peliharaan, maka kemungkinan tertular penyakit itu tidak akan terjadi.

Terlepas dari kontroversi itu, untuk sebagian orang yang lain, kucing adalah hewan yang sangat lucu dan menggemaskan, bayangkan saja matanya yang indah, apalagi jika ia sedang bermanja-manja karena ingin diajak main atau diberi makanan.
Kucingku juga demikian, tingkahnya yang lucu sering menjadi hiburan tersendiri bagiku. Setiap saat dia selalu ingin mengikuti langkahku, bahkan ketika aku sudah masuk ke dalam kamar, dia pun menugguiku di depan pintu kamar, tentunya sampai dia bosan.
Kucing adalah hewan kesayangan, tapi sayang mayoritas orang tidak terlalu senang jika harus memelihara kucing betina, terutama untuk aku dan keluargaku, karena kucing betina pasti nantinya akan hamil dan melahirkan banyak anak kucing yang nanti akibatnya kucing di rumah jadi semakin banyak, dan kalau sudah begitu pasti kerepotan untuk membersihkan kotoran dan memberinya makan juga semakin banyak.
Kucing jantan pun akhirnya menjadi idola. Kucingku yang dulu jantan, namanya Meong dan yang sekarang juga jantan, namanya Taro. Sebenarnya orang tuaku tidak terlalu suka dengan kucing, tapi karena melihatku sangat senang memiliki kucing, akhirnya mereka pun mengalah, walaupun tidak jarang keluhan dan kekesalan muncul saat si kucing membuat masalah.

Senin, 10 Maret 2014

Aku dan Mereka - Cerita Lepas

Tak terasa sudah 5 bulan tinggal di bawah atap yang sama, menjalani hari-hari bersama. Teringat waktu itu adalah salah satu waktu tergalau di dalam hidupku. Di rumah, setelah mengetahui bahwa aku masuk di FETA dan harus segera ke Jakarta untuk pelaporan dan agenda selanjutnya, aku pun mulai bingung mau tinggal dimana nanti saat disana. Akhirnya emak pun berusaha dengan menghubungi saudara-saudara yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk mencarikanku kosan. Akupun tidak diam saja, tapi juga berkomunikasi dengan mbak Mida yang mendapat penempatan di FETA juga.

Beberapa kali berkomunikasi via sms terkadang juga telpon (tergantung ada atau tidaknya pulsa pastinya), akhirnya diputuskan kalau mbak Mida lah yang akan mencari kosan di dekat kantor agar tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi lagi. Akan tetapi, aku juga berusaha mencari info kosan dari kakak kelas yang dulu sempat diklat di kantor kami. 

Karena hari H keberangkatan sudah semakin dekat, tapi kosan masih belum dapat, aku pun mengalami stress tingkat sedang yang mengakibatkan sakit selama beberapa hari. Alhamdulillah, Allah memang tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan hambaNya. Mbak Mida dengan ditemani oleh Bude Herni, akhirnya dapat menemukan kosan yang dekat dengan kantor, meskipun harganya kurang bersahabat dengan kantong kami yang saat itu belum ada isi sama sekali. Dengan cukup banyak pertimbangan, akhirnya kami pun sepakat ngekos disana, karena jika ngekos jauh dari kantor maka biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: biaya tempat tinggal + transportasi + makan . Tapi kalau ngekos di dekat kantor biaya transportasi bisa dieleminasi dan biaya makan bisa disiasati. Agar biaya kosan jadi lebih murah, kami berdua harus mencari orang lagi untuk mau diajak untuk ngekos di tempat yang sama. Sampai akhirnya kami pun menemukan mereka, Salma dan Na'im. Dan ini lah kami sekarang berempat ngekos di tempat yang sama sejak September akhir tahun lalu. Tidak hanya tinggal di satu rumah, tapi juga di satu kamar yang sama, berempat.

Mungkin banyak yang berpikir bagaimana bisa kami berempat tidur dan beraktivitas di sebuah ruangan yang sama setiap hari, bahkan sempat ada yang bertanya, bagaimana dengan privatisasinya? Well, I said, there's no privatisation :)
Meskipun tiap orang masing-masing punya karakter yang berbeda-beda, aku sendiri sanguin, mbak Mida dan Salma melankoli, dan Na'im plegmatis, kami tetap bisa bersama. Memang dalam banyak kesempatan, kesabaran dan sifat mau mengalah sangat dibutuhkan. Apalagi aku yang sulit sekali untuk mengalah, sangat rumit untuk dapat dijelaskan mungkin untuk mereka yang bisa memaklumiku sampai sekarang. But I'm glad, thanks Allah, Alhamdulillah, You've guided me until now.
Pengalaman ngekos selama 3 tahun sewaktu kuliah dulu ternyata tidak sama dengan sekarang. Meskipun harga kosan mahal, tapi kami sudah mendapatkan fasilitas wifi dan dapur :) tanpa harus menambah biaya lagi.

Doa dan Harapan - a poem

Mungkin hanya untaian doa-doa yang bisa terucap sekarang
Entah besok, lusa, bulan depan, atau entah kapan aku bisa pulang
Harapan bisa jadi hanya harapan
Satu persatu kuyakin pasti ada jalan

"Jangan pikirkan pulang" katanya
Aku tahu dia rindu
Hatinya pilu
Ingin rasanya dia mengadu akan kerinduannya padaku
Aku pun terdiam membisu

Tiap kali datang satu perasaan
Harus inilah yang kukatakan
Kepada jiwa, hati yang tertekan

Hanya Allah yang memutuskan
Yang terbaik pasti Dia pilihkan
Cobaan dan ujian hanyalah sebuah tanjakan
Tuk mencapai derajat ihsan

Teruntuk hamba-hambaNya yang sabar dan bertawakkal
Pasti Allah tidak akan kecewakan
Harapan ini bisa jadi bukan hanya sekadar harapan
Tapi juga doa yang Insya Allah dikabulkan

Allahu Ghayatii
Tiada kerinduan yang lebih layak diucapkan rindu
kecuali hanya kepadaMu

Kamis, 06 Maret 2014

HOTD#5


"Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlak yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat al-hilm (mampu menahan emosi) dan al-anah (sikap tenang dan tidak tergesa-gesa)." (HR. Muslim)

Selasa, 04 Maret 2014

My Shadow

The Shadow
Just one shadow
Looking at me back the window

It made me afraid
It made me cried
In a lonely time, I cried

Sometimes, I dont wanna let it go
But many times, I'm bothered
I'm tired
I just wanna go
Go to the place that I can't be found by my shadow

HOTD #4


"Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain. Dia tiada menzhalimi dan menyusahkannya. Barangsiapa yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan kepada seorang muslim, maka Allah akan melapangkan salah satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahannya di hari kiamat nanti. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di hari kiamat." (H.R. Bukhari)

Senin, 03 Maret 2014

Amalan Unggulan

Setiap manusia pada dasarnya pasti ingin masuk surga, hanya saja ada yang benar-benar berusaha merealisasikan keinginannya itu dan ada yang hanya ingin bersantai tanpa ada usaha untuk mendapatkannya. Tentu saja berbeda antara yang berusaha dengan yang tidak. Bagi orang yang berusaha untuk bisa masuk surga, ia akan melakukan apa saja yang bisa ia lakukan dengan kemampuan yang ia miliki, meskipun hanyalah sebuah amalan yang sederhana, contohnya adalah seperti kisah pada zaman Rasulullah SAW berikut ini:

Anas Ibnu Malik menceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Nasa'i, tentang orang yang disebut-sebut sebagai penghuni surga. Diceritakan oleh Anas,"Suatu hari, kami bersama para sahabat yang lain duduk dalam satu majelis bersama Rasulullah SAW. Saat memberi pelajaran, beliau berkata,'Sebentar lagi akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga'. tak lama kemudian, tiba-tiba muncul seorang lelaki Anshar dengan janggut masih basah oleh air wudhu. Ia berjalan dengan tangan kiri menjinjing sandal."
Esok harinya dalam kesempatan yang sama, Rasulullah SAW berkata seperti itu lagi, 'Akan datang seorang lelaki penghuni surga'. Tak lama kemudian lelaki itu kembali muncul. Dalam kesempatan lain, untuk ketiga kalinya, Rasulullah SAW mengatakan hal yang sama. Sahabat Rasulullah, Abdullah Ibn Amr Ibn Al-Ash, mencoba mengikuti lelaki Anshar tersebut. Abdullah Ibn Amr berhenti sejenak sambil berpikir mencari alasan yang tepat untuk dapat menyelidiki orang itu. Setelah menemukan alasan yang tepat, ia menghentikan langkah lelaki itu dan berkata, "Wahai kawan, dapatkah kamu memberi pertolongan? Aku bertengkar dengan ayahku dan berjanji tidak akan menemuinya selama tiga hari. Maukah kamu mmeberi tumpangan selama tiga hari itu?" pinta Abdullah Ibn Amr. Setelah diizinkan, Abdullah Ibn Amr mengikuti lelaki itu menuju rumahnya dan bermalam di rumah itu selama 3 hari.
Tujuan Abdullah Ibn Amr tidak lain adalah agar ia dapat melihat ibadah apa yang dilakukan orang Anshar itu sehingga Rasulullah menyebutnya sebagai penghuni surga. Namun ternyata sampai pada malam ketiga, Abdullah Ibn Amr tidak melihat sesuatu yang istimewa dari lelaki itu dalam ibadahnya, samoai ia hamoir saja meremehkan amalan ibadah lelaki itu. Hingga akhirnya Abdullah Ibn Amr berterus terang kepadanya, "Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang bertengkar dengan ayahku dan juga tidak sedang bermusuhan. Aku hanya ingin membuktikan apa yang telah dikatakan Rasulullah tentang dirimu. Beliau berkata dalam majelis sampai 3 kali,'Akan datang seorang di antara kalian lelaki sebagai penghuni surga'. Aku ingin tahu amalan apa yang membuatmu demikian dan aku ingin menirunya agar bisa mencapai kedudukan sepertimu."
Orang Anshar itu berkata,"yang aku amalkan setiap hari tidak lebih dari apa yang kau saksikan"
Saat Abdullah Ibn Amr hendak pamit pulang, orang Anshar itu kembali berkata, "Demi Allah, amalku tidak lebih dari yang kau lihat, hanya saja aku tak pernah menyimpan niat buruk kepada sesama muslim (juga yang lain). Aku juga tak pernah ada rasa dengki kepada mereka yang mendapat anugerah dan kebaikan dari Allah."
Mendengar pernyataan itu, Abdullah Ibn Amr membalas, "Begitu bersih hatimu dari prasangka buruk dan perasaan dengki kepada orang lain. Inilah tampaknya yang membuatmu berada di tempat yang mulia itu. Sesuatu yang tidak dapat aku lakukan." demikian kata Abdullah Ibn Amr Ibn Al Ash.

Dari kisah Abdullah Ibn Amr tersebut kita dapat mengambil hikmah, bahwa kita tidak boleh meremehkan amalan seseorang hanya karena kita melihat ibadahnya lebih sedikit dan kurang berkualitas dibandingkan kita. Ada yang mungkin sholatnya masih belum bisa tepat waktu, tapi ternyata dia tidak pernah sekalipun meninggalkan sholat duha atau tahajudnya, sehingga amalan unggulannya adalah sholat duha atau tahajudnya tersebut. Ada yang mungkin hafalan Qurannya lebih sedikit dari kita, tapi ternyata ia rajin melakukan puasa nabi Daud, dan sebagainya.
Tidak mungkin kita bisa mengetahui kadar keimanan seseorang dan kedudukannya di hadapan Allah. Masih ingat dengan kisah tiga orang pemuda yang terjebak di dalam gua dan hanya dapat keluar setelah mereka masing-masing menyebutkan amalan unggulan yang mereka miliki?
Oleh karena itu, coba tanyakan pada diri kita masing-masing, amalan unggulan apa yang sudah kita miliki? Apakah kita secara istiqomah menjalankannya? Karena sesungguhnya Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi istiqomah :) 
Semoga kita termasuk ahlul jannah aamiin..

Jumat, 28 Februari 2014

Renungan Malam Terakhir Februari 2014

Tidak terasa sudah lima bulan berada disini, mulai dari akhir September 2013 hingga Februari 2014. Siapa yang menyangka akhirnya aku lolos ujian TKD waktu itu dan mengakhiri masa "pengangguran" yang sudah kami seangkatan alami selama hampir setahun. Siapa sangka juga aku memilih di tiga pilihan itu dan lolos pada pilihan kedua. Sudah cukup rasanya kegalauan akan masa depan itu menghantui, tapi tetap saja diri ini jatuh pada kehampaan yang sama, apa yang akan terjadi atau kapan akan terjadi, atau juga bagaimana nanti semisal itu terjadi? Bagaimana lagi diri ini hendak bertindak?

Kemudian semua pertanyaan itu muncul, apa aku menyesal dengan jalan yang kupilih? Apa aku menyesal dengan permintaan yang aku ajukan kepada-Nya dan Dia menyetujuinya?
Kenapa aku berada disini sekarang? Andai saja dulu aku tidak memilih ini dan memilih itu, mungkin aku sekarang bisa tetap nyaman berada di rumah, bersama keluarga dan teman-teman yang sangat merindukan kehadiranku. Apa pantas aku mengeluh?

Terdengar kabar yang simpang siur, tak jelas dari mana asalnya dan sejak kapan kabar itu ada. Pengangkatan itu terus diundur, SK yang tak kunjung turun, semua itu tiada memberi ruang untuk kesabaran dan kelegaan. Semuanya begitu terasa mengkhawatirkan, apalagi jika sudah terkait penempatan daerah, yang "katanya" satker yang sangat ingin kutuju ternyata tidak akan menerima siapa pun tahun ini dari angkatan kami. Rasanya ingin pecah tangis ini, betapa sesak dada ini jika teringat akan hal itu. Inginku mungkin bukan hal yang terbaik menurut-Nya, tapi apakah salah jika aku masih berharap? Berharap Allah akan mengabulkan permintaanku sekali lagi dan aku harus siap menerima konsekuensi dari setiap keinginanku yang dikabulkan? Aku saja tidak yakin, padahal Allah ingin melihat kesungguhan dan tekad bulatku.

Jumat, 14 Februari 2014

HOTD #3

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ
[رواه البخاري ومسلم ]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,ia mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya, kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah,kamu membantu seseorang untuk menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shalat adalah sedekah, dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah.”(HR.al-Bukhari ,no.2989 dan Muslim, no 1009)

My Crochet #1

Awalnya hanya iseng karena suka banget dengan kerajinan tangan, salah satunya merajut. Pertama kali belajar merajut dari bude dan berhasil membuat taplak meja. Sekarang karena teknologi sudah canggih, dengan berbekal modal keterampilan awal dari bude, saya pun menambah jam terbang dengan belajar dari youtube. Di bawah ini adalah beberapa hasil karya saya yang tentunya modelnya diambil dari youtube.



<<  Tempat Handphone couple



Baby booties, untuk bayi usia 1-3 bulan >>













 Small Pouch : bisa digunakan untuk menyimpan alat kosmetik, uang, dan benda-benda kecil lainnya :)


Bros Poinsettia Flower

Rabu, 05 Februari 2014

HOTD #2

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia (HR Muslim)

Too Much Comments

I feel annoyed. If you such a person like me, you will feel the same like what I feel now.
As a matter of fact, I already know each person has his own mind. But, why I couldn't accept that perception? So, I have to learn more about patience I think.
Just ignore this feeling, it will get better later, just need  a little time, maybe.

Instead of talking about my feeling, I just remember one story, still around this matter, about "too much comments". So then, this is the story.
Once upon a time, on a place that I can't remember it's name, but I think it's near middle east, there were father and his son who wanted to go from their village, but they just had one donkey as a mount. All along their journey, there were people who always give comments for dad and son's situation. First, Father of that son rode the donkey and that son just walked. Someone said " How pity, why are you so cruel? You let your child walk while you sit on that donkey."
Father was thinking about that comment and then he got down from his donkey and let his child rode the donkey, and then they continued their journey. Not far from the first accident, another person give his comment for that family, he said, " How cruel your son, let you walk while he enjoyed sit on that donkey." After that, Father and son rode their donkey together and they continue their journey.
At another place they heard another comment from a group of citizen, "What were they thinking? How can they ride that little donkey together? Didn't they think it could die?
Hearing that comments, finally Father and son got down from their donkey and started walk. Not far, they met another group of citizen who were talking about them. They said."How fool they were! They had donkey and they walked?"

What do you get from this story? I hope you know the point of this story, that nobody can satisfied with one condition. You'll tired, if you always follow what people's said. Just do what you think is right and just be yourself. If you are confidence with yourself, you don't need to worry about another said ^_^

Senin, 03 Februari 2014

Miss My Home

I know my home is not a paradise or a palace that everyone want to go there.
My home is simple, not too big, but enough for me.
In there, my mom and dad live.
In there, I've wasted my life time, from born until now.
I think I can never leave my home, my lovely home.

Now, I miss my home.
If I'm home, I don't need to think about food, clothes and shelter, also my mom or my dad doesn't need to call me every night.
I'm also able play with my cat.
I miss my bedroom.
I miss my mom's cuisine.

I really like my home and I don't think I can go away from there.
Even though I'm not always feel happy , but I can find my place there.

Senin, 27 Januari 2014

Wedding Of Mas Windra and Mbak Wini :D


Akhirnya Mas Windra sah menjadi suami dari Mbak Mini (Rumini) :'). Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan menyaksikan salah satu momen terbahagianya. Pertama kali datang dan masuk sementara menjadi bagian dari Bagian Keuangan, Subbagian Penyusunan Anggaran, Setban BPPK, saya mengira kalau mas Windra sudah menikah dan memiliki beberapa anak. Kaget ketika mendengar keadaan yang sebenarnya bahwa beliau ternyata belum menikah tapi akan "segera" menikah. Padahal dulu sempat bertanya kepadanya, "Mas Windra anaknya udah berapa?." Sering geli sendiri kalau sudah teringat hal itu. Soalnya beliau sudah terlihat seperti seorang ayah :')

Sepanjang perjalanan hidupnya mas Windra, pasti menikah adalah salah satu hal yang paling dia nantikan. Bayangkan saja umurnya sudah berapa sekarang? Lulus tahun 2008 dari D3 STAN, hemmm kira-kira sudah 27 tahun. Masih normal sebenarnya untuk ukuran laki-laki, tapi masalahnya biasanya lulusan STAN itu cepat nikahnya, tidak tahu kesimpulan itu datang dari mana. Di bagian keuangan sendiri hanya kurang dari 5 orang dulu yang masih single, betapa sebalnya dibully setiap hari. Dan saya baru sadar sekarang kenapa dulu ada mas yang memberi saran kepada kami untuk segera saja menikah, ternyata karena kalau belum menikah pasti akan dibully  terus *kenapa jadi curcol begini T.T*

Back to Story, jadi mas Windra ini baik banget, sudah seperti abang sendiri, meskipun terkadang nyebelin juga sebenarnya. Banyak hal yang saya tidak ketahui dari mas Windra, tapi dari perkenalan singkat yang baru sekitar dua bulanan ini saya dapat mengambil teladan dari mas Windra yang gigih bekerja dan selalu ramah :)

Alhamdulillah akhirnya mas Windra sudah menemukan jodohnya. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, kelak mendapatkan anak yang sholeh/sholehah. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin..




Jumat, 24 Januari 2014

Taro, Si Manja

Saya punya kucing di rumah, perkenalkan namanya Taro :)


Sebenarnya Taro hanya nama panggilannya saja, nama lengkapnya adalah Hamtaro :D
Kenapa dia dinamakan Hamtaro? Karena warna bulunya mirip dengan tokoh kartun si hamster Hamtaro.


Pesan Jundub bin ‘Abdullah ra

Seorang sahabat Nabi, Jundub bin ‘Abdullah ra berpesan, “Bertakwalah kepada Allah dan bacalah Al Quran. Al Quran itu merupakan pelita dalam kegelapan dan perhiasan di waktu siang. Selain itu, amalkanlah isinya dalam berbagai kesempatan. Ketika bencana turun, selamatkanlah diri sebelum harta kalian. Ketika bencana lain turun, selamatkanlah agama sebelum diri kalian. Ketahuilah, orang yang akan kecewa adalah yang mengecewakan agamanya. Dan, orang yang celaka adalah yang merusak agamanya. Ketahuilah pula, tidak ada kemiskinan setelah mendapatkan surga, dan tidak ada kekayaan jika dilemparkan ke neraka. Neraka tidak mungkin membebaskan orang yang terperangkap di dalamnya. Panasnya tidak pernah surut dan apinya tidak pernah padam. Kau harus tahu bahwa seseorang bisa terhalang dari surga hanya karena mengalirkan setetes darah saudaranya seiman. Setiap kali dia mendekati salah satu pintu surga, pintu itu menolak dan tidak mengizinkannya masuk. Ketahuilah, ketika manusia mati, lalu dikuburkan, dia akan menimbulkan bau busuk, lebih busuk dari kotorannya sendiri. Oleh karena itu, jangan dicampuradukkan bau busuk itu dengan kotoran. Bertakwalah kepada Allah dalam harta kalian. Jangan pernah mengalirkan darah saudara sendiri. Dia pun berkata, “Ketika bencana datang, berikanlah hartamu, tapi jangan serahkan agamamu. Jika kau terkena musibah, serahkan diri dan hartamu tapi jangan agamamu. Orang yang rusak adalah yang rusak agamanya. Sedangkan orang yang bangkrut adalah yang kehilangan agamanya.” (Hani Al-Hajj, Mutiara Hikmah Kekasih Rasul, (Tanpa Kota: Ahsan Books, 2010)

Kamis, 23 Januari 2014

Doa Seputar Hujan

Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ‘Allahumma shoyyiban nafi’an (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).’” (HR. Bukhari, no. 1032)
Ibnu Baththal mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak manfaatnya.” (Syarh Al-Bukhari, Ibnu Baththal, 5: 18, Asy-Syamilah)

Doa ketika hujan lebat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebat, beliau memohon kepada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamberdoa,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiraabi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan).” (HR. Bukhari, no. 1014)
Syaikh Shalih As-Sadlan mengatakan bahwa doa di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Shalih As-Sadlan, hlm. 28, Asy-Syamilah)

Berdoa setelah turun hujan
Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jamaah shalat, lalu mengatakan, ‘Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?’ Kemudian mereka mengatakan, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Barang siapa yang mengatakan ’muthirna bi fadhlillahi wa rahmatih’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah) maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini) maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman kepada bintang-bintang.’” (HR. Bukhari, no. 846; Muslim, no. 71)

Doa apabila ada angin kencang
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya.” (HR. Abu Dawud, 4:326; Ibnu Majah, 2:1228, lihat kitab Shahih Ibnu Majah, 2:305)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ
Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya dan kebaikan tujuan dihembuskannya angin ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan tujuan diehmbuskannya angin ini.” (HR. Bukhari, 4:76; Muslim, 2:616)

Siapa Sih Anak Setban?

Berawal dari kami ber-9 dari 57 orang lulusan Prodip 2012 yang magang di Sekretariat Badan (Setban), kami pun "seperti" diberi tanggung jawab menjadi tempat untuk mendapatkan informasi seputar kelanjutan "nasib" kami angkatan MAJU (Lima Puluh Tujuh), seperti gaji dan tentu saja penempatan definitif. Hanya saja ternyata kami yang mendapatkan kehormatan magang di Setban, yang notabenenya pusat dari instansi ini, tidak dapat melaksanakan amanah dari mereka.
Bukannya tidak mencari informasi, kami mencari, hanya saja informasi yang didapatkan kami rasa tidak layak untuk disebarluaskan karena masih bersifat belum valid dan tentu saja itu informasi yang sebenarnya "rahasia".
Maka dari itu timbullah mosi tidak percaya dari teman-teman lain yang tidak magang di Setban. Apa-apa pasti bawa-bawa anak Setban. Risih sih dibilang-bilang anak Setban. Sebenarnya siapa sih yang dimaksud anak Setban? Kami? Emang sih kami magang di Setban, tapi bukan berarti jadi anak Setban kan? Lagipula kami ada ber-9, lalu yang mereka maksud anak Setban itu tertuju kepada satu orang atau kami ber-9?

Rabu, 22 Januari 2014

10 Nasihat Berharga Sebagai Bekal Perkawinan

Dalam kitab Ahkam an Nisa, Ibnul Jauzi berkisah, "Dahulu kala, ada seorang raja di negeri Yaman yang bernama al Harits bin Amru al Kindi. Ia mendengar berita bahwa ada seorang wanita yang terkenal dengan kecantikannya. Wanita itu adalah putri Awf al Kindi. Lalu sang raja mengutus seorang wanita bernama Asham, sebagai comblang kepada keluarga Awf untuk membutktikan langsung kebenaran hal itu.

Maka, berangkatlah Asham menuju rumah Awf. Sesampainya di sana, ia diterima oleh istri Awf yang bernama Umamah binti al Harits. Asham pun mengabarkan maksud kedatangannya. Lalu Umamah menemui salah satu putrinya.
Dari dalam kamarnya, Umamah berkata kepada putrinya, "Wahai putriku, sesungguhnya di luar ada bibimu datang kepadamu untuk memperhatikan sebagian urusanmu. Keluarlah engkau dan temui dia. Jangan kau sembunyikan apa pun darinya. Berbicaralah kepadanya sesuai pembicaraan yang dimaksud olehnya."
Kemudian setelah Asham bertemu dengan putri tersebut, dia pun kembali untuk mengabarkan apa yang dilihatnya kepada raja. Setelah mendengar cerita Asham, raja dengan berkeinginan kuat untuk melamar putri Awf. Lamaran diterima dan Awf menikahkan putrinya kepada sang raja.

Feed me, Please =D