Selasa, 25 Maret 2014

Dia akan Datang di Waktu yang Tepat

Bukan sedih karena belum menikah, tapi sedihnya karena perginya teman-teman seperjuangan yang sudah menikah. Mereka akan sibuk dengan kehidupan baru mereka, dan aku masih disini dengan kehidupan yang sama. Teman-teman seperjuangan itu yang biasanya menanyakan kabar, mengajak untuk jalan-jalan, yang selalu mengingatkan, melewati suka dan duka bersama. Satu persatu mereka sudah menemukan belahan jiwa. Aku tidak sedih, aku senang, bahagia, akhirnya mereka bisa menggenapkan dien, menjalankan sunnah Rasulullah SAW, dan terlindung dari bahaya salah satu penyakit hati, yaitu mencintai seseorang yang sebenarnya yang tidak boleh dicintai.

Mengenai pasangan hidup, tidak mudah memang untuk didapatkan. Bukan bosan, tapi memang sudah seringkali didengarkan. Laki-laki baik akan mendapatkan wanita yang baik. Tiap manusia sudah memiliki pasangannya masing-masing. Jodoh itu rahasia, hanya Allah yang tahu. Teringat kata-kata Mario Teguh tentang jodoh, "Jodoh seseorang tidak hanya satu, tapi banyak." Apa maksudnya? Ternyata setiap manusia akan mendapatkan pasangan hidupnya sesuai dengan tingkatan yang ada pada dirinya. Jika ternyata kualitas dirinya A, maka dia hanya berhak mendapatkan pasangan yang kualitasnya juga A, tapi jika dia meningkatkan kualitas diri menjadi B, maka dia akan mendapatkan pasangan dengan kualitas B. Begitulah seterusnya, hingga akhirnya di waktu yang sudah ditentukan Allah dia akan dipertemukan dengan pasangan hidupnya yang sesuai dengan kualitas dirinya saat itu. Benarlah bahwa jangan terlalu sibuk memikirkan kenapa belum mendapatkan jodoh, tapi teruslah berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas diri. 


Pernah juga ummi bercerita tentang pengalaman saudara iparnya yang sudah menginjak usia 30 tapi belum menikah juga. Ternyata karena sebelum-sebelumnya pernah ada lelaki yang melamar tapi tidak diterima. Jadi mungkin ini juga hal yang menghalanginya untuk mendapatkan jodoh. Rasul SAW pernah berkata bahwa jika ada lelaki sholeh datang yang melamar maka tidak boleh ditolak, karena dapat menimbulkan fitnah.

Jika temanmu menikah dan kamu belum menikah, pasti akan ada layangan pertanyaan kepadamu, kurang lebih seperti ini "Kamu kapan?" Sampai ada yang "dongkol" karena sering diberi pertanyaan seperti itu. Kenapa untuk hal-hal semacam itu sering ditanyakan, tapi jaran ada yang bertanya "Meninggalnya kapan?" Padahal sama-sama rahasia Allah. Tapi mungkin untuk pertanyaan kapan meninggal itu yang bertanya hanyalah karena sudah merasa terlalu kesal dengan sikap orang tersebut. Kalau orangnya baik pasti yang ditinggalkan akan merasa sangat kehilangan, jadi tidak mungkin bertanya seperti itu.

Kemudian, ada yang beranggapan menikah itu bukanlah soal mudah, bukan suatu hal yang harus diburu-buru atau tergesa-gesa. Aku setuju, karena dalam hadis Rasulullah SAW sendiri dikatakan bahwa yang sudah mampulah yang dianjurkan untuk bersegera menikah, jika belum maka berpuasalah. Nah, untuk yang belum mampu, maka berpuasa adalah solusi yang paling tepat, karena puasa dapat menekan syahwat. Dengan berpuasa, aliran darah akan dipersempit, dan itu akan mempersulit gerak setan yang memang bergerak melalui aliran darah manusia.

Siapa yang menyangka teman sekelas, teman bermain, atau teman sekantor bisa menjadi pasangan hidup? Tapi yang terjadi memang seperti itu. Orang-orang yang berjodoh kebanyakan datang dari orang-orang yang dekat, lantas apakah jodoh itu dekat? I'm not really sure. But I think, if Allah want us to get our spouses, then Allah will closer us to him or her.
Pernah dengar doa seperti ini? "Ya Allah jika dia jodohku maka dekatkanlah, tapi jika tidak maka jauhkanlah..."

Jadi sebenarnya aku sedih karena takut tidak lagi mendapatkan perhatian dari teman-teman seperti dulu. Tapi kemudian aku sadar, aku tidak akan pernah sendiri, kita semua tidak pernah sendiri, karena Allah selalu ada, bahkan lebih dekat dari apa yang bisa dibayangkan.
Jodoh itu akan datang pada waktu yang sudah ditentukan, pada waktu yang tepat, di saat kita memang benar-benar sudah siap menapaki tangga kehidupan beberapa tingkat lebih tinggi untuk mencapai Ridho Illahi.
Sebelum waktu itu tiba, persiapkan diri, perbanyak ilmu dan terus berusaha selalu mencintai-Nya, agar kelak kita akan mendapatkan pasangan yang dapat mengajak kita bersama-sama meraih cinta-Nya.

2 komentar:

Feed me, Please =D