Senin, 30 April 2012

Aku Anak Perantauan

Kenapa tiba-tiba muncul ide nulis ini ya? haha
Jadi tadi sepulang liqo, seorang saudari nanya, "Rul, kamu asli mana sih? Suku apa maksudnya". Nah mendengar itu aku kembali tergelitik, karena udah banyak banget orang yang nanyain aku sebenarnya asli dari mana.. :D
Cuma baru kali ini kepikiran mau buat tulisan tentang itu..
So.. Now i'll tell my story
Aku terlahir di keluarga yang kecil dan sederhana. Bapakku orang Sumatra, tepatnya nenek Jawa dan kakek Cina. Kakek sebelumnya udah punya istri orang Cina juga, ketika nikah sama nenek, kakek jadi muallaf gitu deh hehe..  Bapak semenjak lahir sudah di Sumatra, tepatnya di Tebing Tinggi, Sumatra Utara. Beliau juga hanya memiliki satu saudara kandung yaitu budeku. Ketika selesai SMA, bapak kemudian merantau ke Medan bersama nenek dan bude.
Mamakku asli orang Jogjakara, tepatnya di Karang Pakis, dekat Gunung Merapi, dekat rumah alm.mbah Maridjan juga hehe..
Mamak anak ke 4 dari 7 bersaudara. Banyak ya.. haha dibandingkan dengan bapak yang cuma dua bersaudara.
Nah ceritanya dulu mamakku dan pakdeku merantau ke Medan. Karena kalo dulu di kampung cari kerja kan susah ya? Itu waktu mamak baru lulus SMEA merantaunya. 
Dulu mamak bekerja sebagai penjual makanan, buka warung makan gitu, Nah ketemu ama bapak ya disitu, hehe
Jodoh sih ya.. Banyak banget rintangannya selama berkeluarga, tapi ya gitu. Mereka orang tuaku dan aku anak mereka. Anak tunggal pula ^^
Semakin aku dewasa, semakin mesra aja mereka berdua, haha.. syukurlah alhamdulillah. Semoga langgeng terus ya mak, pak.. I do love you both.. :')

Jadi begitulah ceritanya, ada yang bilang Pujakesuma (Putri Jawa Kelahiran Sumatera) haha, tapi memang inilah aku, kalo ditanya suku apa, aku pengen bilang aku orang Cina LOH!!! (karena kakekku kan cina, walaupun gak ada ciri-ciri di diriku yang membuktikan aku keturunan Cina --") haha.. margaku Tan. 
Dan yang dapat darah cinanya itu malah anak budeku yang paling kecil, putih dan mata sipit.
Yah apa boleh buat, dapat kulit gak putih dari mamak, dan gemuk dari bapak.. Lengkap sudah :D, 
Jadi biar gak ribet, akhirnya selalu ngaku suku jawa, tapi teteeep jadi ANAK MEDAN haha..
Bingung kan? Aku juga bingung hehe..
But it's not fiction, it's about me

Sabtu, 14 April 2012

Kamu Termasuk Yang Mana?

Ini adalah salah satu cara yang diajarkan murobbi kami untuk menggambarkan diri kami. Bisa dipercaya atau tidak karena ini termasuk psikologi juga, selamat mencoba :)

Pilihlah dua kata untuk tiap nomor  yang paling menggambarkan kamu (yang jujur ya biar hasilnya dapat diandalkan)


1
a.       Imajinatif
b.      Investigative
c.       Realistis
d.      Analitis

2
a.       Teratur
b.      Mudah beradaptasi
c.       Kritis
d.      Penuh rasa ingin tahu

3
a.       Suka berdebat
b.      Langsung pada permasalahan
c.       Suka mencipta
d.      Suka menghubung-hubungkan

4
a.       Personal
b.      Praktis
c.       Akademis
d.      Suka bertualang

5
a.       Tepat
b.      Fleksibel
c.       Sistematis
d.      Penemu

6
a.       Suka berbagi
b.      Teratur
c.       Penuh perasaan
d.      Mandiri

7
a.       Kompetitif
b.      Perfeksionis
c.       Kooperatif
d.      Logis

8
a.       Intelektual
b.      Sensitif
c.       Kerja keras
d.      Mau mengambil risiko

9
a.       Pembaca
b.      Suka bergaul
c.       Mampu memecahkan masalah
d.      Perencana

10
a.       Penghafal
b.      Berasosiasi
c.       Berfikir mendalam
d.      Pemulai

11
a.       Pengubah
b.      Penilai
c.       Spontan
d.      Mengharapkan arahan

12
a.       Berkomunikasi
b.      Menemukan
c.       Waspada (hati-hati)
d.      Menggunakan nalar

13
a.       Suka tantangan
b.      Suka berlatih
c.       Peduli
d.      Memeriksa

14
a.       Menyelesaikan pekerjaan
b.      Melihat kemungkinan-kemungkinan
c.       Mendapatkan gagasan-gagasan
d.      Menafsirkan

15
a.       Mengerjakan
b.      Berperasaan
c.       Berfikir
d.      Bereksperimen





Jawaban *
*satu nomor ada dua jawaban, misal nomor 1: A dan B
jika sudah dijumlahkan per kolom lalu kalikan empat, kolom yang jumlahnya lebih besar itulah hasil dari penggambaran diri kamu..


1
C
D
A
B
2
A
C
B
D
3
B
A
D
C
4
B
C
A
D
5
A
C
B
D
6
B
C
A
D
7
B
D
C
A
8
C
A
B
D
9
D
A
B
C
10
A
C
B
D
11
D
B
C
A
12
C
D
A
B
13
B
D
C
A
14
A
C
D
B
15
A
C
B
D
JUMLAH




KALI 4





SK
SA
RA
RK



Keterangan:
SK: Sekuensial Konkrit
SA: Sekuensial Abstrak
RA: Random Abstrak
RK: Random Konkrit

Jumat, 13 April 2012

Nyalakan Semangatmu!

Sore, 13 April 2012 di Student Center STAN
Sore yang sejuk setelah sebelumnya diguyur rahmat dari Yang Maha Kuasa dan kilatan tasbih untuk-Nya, kami  melingkar bukan untuk arisan tapi menyatukan hati-hati kami kembali. Hati-hati para pejuang dakwah wilayah yang insya allah selalu memohon keistiqomahan dari-Nya.
Tak banyak memang, tapi apalah arti jumlah dibandingkan kualitas yang bisa dihasilkan. Sedikit namun amanah lebih baik daripada banyak namun sering melalaikan tugas. Inilah semangat! Sesuai dengan materi yang dibawakan oleh seorang saudari yang semangatnya sungguh memotivasi kami semua yang hadir disana.

Kebanyakan diantara kita pasti pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan semangat. Mengapa semangat itu penting? Karena itulah modal awal kita mau meraih kesuksesan yang ingin dicapai.Jika kita tidak semangat maka kemalasanlah yang akan datang dan jika pengganggu itu sudah datang maka mustahil kita bisa membuat sebuah perubahan.
Lalu apa yang menyebabkan semangat itu menghilang? Untuk hal ini tentu banyak alasannya, umumnya berhubungan dengan keadaan fisik seseorang, seperti kelelahan, terlalu banyak fikiran dan beban, kurang sehat dan sebagainya. Tapi apakah kita pernah mencari penyebabnya dari hati kita? Karena mungkin saja semangat kita berkurang karena ada yang salah dengan penyaring racun di dalam tubuh itu. Hati adalah cerminan dari kesehatan rohani kita. Wajarkan kalau seandainya kita tidak merawat hati kita dengan baik maka kemalasan itu akan sering datang dan selalu menjadi pagar berduri yang menghalangi seseorang untuk dapat melompati tembok penjara menuju kebebasan yang hakiki.

Setidaknya ada dua jenis semangat, yaitu semangat bersegera atau semangat menunda. Semangat bersegera ada pada diri seseorang yang mempunyai ghirah (semangat) untuk membuat sebuat perubahan dalam dirinya menjadi lebih baik, dia akan selalu berusaha menangkap kesempatan yang ada, beda halnya dengan semangat menunda, seseorang yang mempunyai semangat ini bisa dipastikan seumur hidupnya tidak akan bisa menikmati hidup. Karena dia akan selalu dikejar masalah yang selalu ia hindari dan ia tunda hingga ia pun lupa dan akhirnya semua masalah bertumpuk dan tak bisa diselesaikan.

Dimana kita bisa mendapatkan kembali semangat kita yang hilang? Sebuah kisah dari sahabat Rasulullah Abu Bakar ra dan Umar bin Khattab ra. Dikatakan bahwa Umar sangat cemburu dengan Abu Bakar, mengapa seorang Umar bisa iri terhadap saudaranya sendiri? Hal ini karena amalan Abu Bakar selalu melampaui Umar. Saat itu selesai sholat subuh berjamaah Rasulullah bertanya kepada para sahabat, "Siapakah diantara kalian yang berpuasa hari ini?" Umar berkata "Karena saya malam tidak berniat maka hari ini saya tidak puasa Ya Rasulullah". Abu Bakar kemudian menjawab " Saya tadi malam berniat sehingga hari ini saya berpuasa". Rasulullah bertanya lagi " Siapakah yang sudah memberi makan fakir miskin hari ini?" Umar menjawab "Kami baru saja selesai sholat bagaimana kami bisa bersedekah ya Rasulullah?"  Abu Bakar menjawab "Saya Ya Rasulullah, sebelum sampai disini saya memberi roti anak saya (Abdurrahman) kepada seorang fakir miskin". Rasulullah kemudian bertanya lagi "Siapakah yang sudah menjenguk orang yang sakit hari ini?" Abu Bakar menjawab " Saya ya Rasulullah, saya mendengar Abdurrahman bin Auf sedang sakit, lalu saya sempatkan mengunjunginya sebelum kemari"

Bisa dibayangkan betapa cemburunya Umar dan sahabat lain melihat kegigihan Abu Bakar meraih cinta Allah dan Rasul-Nya? Namun Umar dan para sahabat tetaplah mencintai Abu Bakar ra. Dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah, semangat itu bisa kita peroleh dari mana saja. Dari orang-orang sekitar kita juga bisa, terutama dari orang-orang yang soleh, yang memperjuangkan hidupnya untuk kenikmatan di akhirat. Semangat mereka dalam beribadah, berdakwah, pasti sedikit banyak juga memengaruhi perilaku kita. Makanya salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang-orang soleh. Tak akan ada kata cukup dalam berlomba-lomba meraih kenikmatan sejati.
Yang lebih sering tidak kita sadari adalah ternyata semangat itu selalu ada dalam diri kita, namun karena kita sudah sering disibukkan oleh kemalasan (jadi ngambek deh tuh semangat, hehe).

Terkadang memang ada waktu di saat kita perlu menyendiri untuk memperbaiki ruhani kita,
Muadz bin jabal: "Jika kau lelah berhentilah sejenak dan perbarui imanmu". Seseorang memiliki iman, namun belum tentu mempunyai juga akhlak yang baik. Jangan seperti jarum katanya yang selalu dapat membuat kain sedangkan dia sendiri tidak berpakaian. Perumpamaan itu seperti seseorang yang sibuk memberi motivasi dan semangat kepada orang lain namun dia sendiri tidak semangat. Bermuhasabah diri, mengoreksi kesalahan dan kekhilafan dan juga mengukur sudah seberapa dekat kita kepada-Nya. Semoga selalu diberi kekuatan, karena iman itu naik karena kebaikan dan turun ketika banyak melakukan kemaksiatan.

Jangan lupa untuk selalu tersenyum, betapapun beratnya masalah yang dihadapi akan mudah diselesaikan dengan selau berpositive thinkin dan tersenyum :). 

Penutup:
Nyalakan semangatmu! Semangat itu ada dalam dirimu, tapi dia sedang tidak berdaya ditindas oleh rasa malasmu. Maka obati dia dan perangilah rasa malas itu kemudian kamu akan bahagia dengan semangat berjuang yang ada pada dirimu saat itu.

Semoga bermanfaat..
Ini adalah materi yang diberikan kak linda dengan beberapa modifikasi, jzk khoir..

Rabu, 11 April 2012

Goresan Hidup

Manusia dilahirkan ke dunia ini tidak mungkin tidak ada tujuannya. Apakah bayi Laki-laki atau perempuan yang lahir adalah sesuatu yang tidak dapat diatur oleh manusia, melainkan itu adalah kehendak dari-Nya.
Lalu jadi apakah kita selanjutnya setelah kita dilahirkan ke dunia ini adalah sesuatu ketetapan juga dari-Nya, namun Allah sudah memberi kesempatan memilih di antara dua pilihan, yaitu mau menjadi orang baik atau menjadi orang jahat.

Bagaimanapun juga, surga dan neraka itu adalah dua hal yang keberadaannya tidak diketahui kecuali Allah. Surga seperti yang kita ketahui adalah tempat tinggal yang kekal untuk hamba Allah yang taat kepada-Nya selama di dunia. Neraka ada kebalikan dari surga dan tempat bagi hamba Allah yang durhaka kepada-Nya. Namun, untuk menjudge seseorang akan masuk surga atau neraka adalah hal yang sulit dan tidak bisa dilakukan. Karena itu di luar kuasa kita, tapi yang terpenting adalah kita selalu memperbaiki niat dan tujuan kita hidup di dunia ini. Kuncinya adalah ikhlas, seperti berbagai kisah tentang ahli ibadah yang ternyata di akhirat kelak dia tidak bisa menyentuh surga, padahal jika dilihat dari penampilan dan pekerjaan tentu orang akan menilainya adalah manusia yang paling taat dan pasti akan masuk surga, dan sedikit atau mungkin orang lain tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya. Bisa saja dia beribadah tapi dia ria, sombong dan tidak ikhlas dan ridho dengan ketetapan Allah.

Ingin jadi apakah kita? Setelah apa yang kita lakukan selama ini masih yakinkah kita bisa masuk surga? Padahal seorang ahli ibadah saja belum tentu bisa menjejakkan kakinya di tempat mulia itu?
Berbeda kisah dari sang ahli ibadah, ini adalah kisah seorang pelacur. Di tengah perjalanan pelacur ini memberi minum seekor anjing, lalu ternyata saat itu adalah saat ajalnya datang, dikabarkan oleh malaikat bahwa sang pelacur masuk surga. Bisakah kita mempercayainya?
Seorang pelacur yang seumur hidupnya melacurkan dirinya bisa masuk surga hanya karena memberi minum seekor anjing dia bisa masuk surga?
Namun hanya Allah lah Maha Mengetahui, bisa saja kita beranggapan itu tidak masuk akal namun bagi Allah semua bisa saja terjadi. Kun Fayakuun..

Tetaplah pada dirimu yang dulu yang selalu bergelimang dosa jika ingin mencontoh sang pelacur, tapi kapankah ajalmu datang dan bagaimana itu terjadi hanya Allah yang tahu. 
Kertas putih yang menggambarkan diri sewaktu dilahirkan, pasti terus tergores oleh tinta-tinta kehidupan waktu demi waktu kita menghabiskan waktu di dunia.

Jadilah seseorang yang bisa memberi goresan hidup dengan tinta-tinta kebaikan, dengan hati yang tulus ikhlas mengharapkan keridhoan-Nya, agar Allah dapat membalas kehidupan yang lebih baik untuk kita kelak di surga.

Wallahualam bisshawab..

Feed me, Please =D