Manusia dilahirkan ke dunia ini tidak mungkin tidak ada tujuannya. Apakah bayi Laki-laki atau perempuan yang lahir adalah sesuatu yang tidak dapat diatur oleh manusia, melainkan itu adalah kehendak dari-Nya.
Lalu jadi apakah kita selanjutnya setelah kita dilahirkan ke dunia ini adalah sesuatu ketetapan juga dari-Nya, namun Allah sudah memberi kesempatan memilih di antara dua pilihan, yaitu mau menjadi orang baik atau menjadi orang jahat.
Bagaimanapun juga, surga dan neraka itu adalah dua hal yang keberadaannya tidak diketahui kecuali Allah. Surga seperti yang kita ketahui adalah tempat tinggal yang kekal untuk hamba Allah yang taat kepada-Nya selama di dunia. Neraka ada kebalikan dari surga dan tempat bagi hamba Allah yang durhaka kepada-Nya. Namun, untuk menjudge seseorang akan masuk surga atau neraka adalah hal yang sulit dan tidak bisa dilakukan. Karena itu di luar kuasa kita, tapi yang terpenting adalah kita selalu memperbaiki niat dan tujuan kita hidup di dunia ini. Kuncinya adalah ikhlas, seperti berbagai kisah tentang ahli ibadah yang ternyata di akhirat kelak dia tidak bisa menyentuh surga, padahal jika dilihat dari penampilan dan pekerjaan tentu orang akan menilainya adalah manusia yang paling taat dan pasti akan masuk surga, dan sedikit atau mungkin orang lain tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya. Bisa saja dia beribadah tapi dia ria, sombong dan tidak ikhlas dan ridho dengan ketetapan Allah.
Ingin jadi apakah kita? Setelah apa yang kita lakukan selama ini masih yakinkah kita bisa masuk surga? Padahal seorang ahli ibadah saja belum tentu bisa menjejakkan kakinya di tempat mulia itu?
Berbeda kisah dari sang ahli ibadah, ini adalah kisah seorang pelacur. Di tengah perjalanan pelacur ini memberi minum seekor anjing, lalu ternyata saat itu adalah saat ajalnya datang, dikabarkan oleh malaikat bahwa sang pelacur masuk surga. Bisakah kita mempercayainya?
Seorang pelacur yang seumur hidupnya melacurkan dirinya bisa masuk surga hanya karena memberi minum seekor anjing dia bisa masuk surga?
Namun hanya Allah lah Maha Mengetahui, bisa saja kita beranggapan itu tidak masuk akal namun bagi Allah semua bisa saja terjadi. Kun Fayakuun..
Tetaplah pada dirimu yang dulu yang selalu bergelimang dosa jika ingin mencontoh sang pelacur, tapi kapankah ajalmu datang dan bagaimana itu terjadi hanya Allah yang tahu.
Kertas putih yang menggambarkan diri sewaktu dilahirkan, pasti terus tergores oleh tinta-tinta kehidupan waktu demi waktu kita menghabiskan waktu di dunia.
Jadilah seseorang yang bisa memberi goresan hidup dengan tinta-tinta kebaikan, dengan hati yang tulus ikhlas mengharapkan keridhoan-Nya, agar Allah dapat membalas kehidupan yang lebih baik untuk kita kelak di surga.
Wallahualam bisshawab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar