Kamis, 25 Desember 2014

Berdakwah Lewat Media Sosial? Why Not?


Zaman selalu berubah, dengan seiringnya waktu teknologi pun semakin maju. Maka tak heran jika sekarang informasi semakin mudah didapatkan. Sebelum abad ke-20, sangat sedikit yang mengenal alat komunikasi ataupun barang elektronik, tapi sekarang saja anak kecil usia 2 tahun sudah dapat menggunakan tablet ataupun laptop meskipun hanya untuk bermain games kesukaannya.
Dengan teknologi yang canggih, berbagai alat komunikasi pun berkembang, internet pun menjadi faktor penting dan tak dapat dipungkiri menjadi kebutuhan primer bagi kebanyakan orang saat ini. Melalui internet, infomrasi penting dapat diketahui dalam waktu singkat oleh orang yang bahkan ada di belahan dunia lain dan sangat jauh dari sumber informasi. Berkembang pula sarana berkomunikasi jarak jauh atau yang kita kenal dengan media social, seperti Facebook, Twitter, BBM, Path, d.s.b.
               
Media Sosial, menjadi hal yang tidak asing lagi. Tidak hanya untuk kalangan menengah ke atas, tapi juga kalangan menengah ke bawah, tidak hanya orang dewasa, bahkan anak kecil juga orang tua memiliki akun-akun media sosial. Begitu banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari media sosial ini. Terlebih bagi kita yang mendedikasikan hidup kita di dunia ini menjadi ladang amal dakwah sebagai bekal di akhirat nanti. Tentu saja selain manfaat juga ada mudharatnya. Kebanyakaan yang terjadi saat ini malah hal-hal yang banyak mendatangkan mudharat. Maka dari itu, tugas kita semualah yang memiliki pengetahuan tentang bahaya media sosial untuk kemudian menyebarkan kebaikan atau manfaat kepada penggunanya.
                Banyak yang sudah memanfaatkan media sosial sebagai sarana berdakwah, contohnya saja ustad Yusuf Mansur, AA Gym, Ustad Arifin Ilham, dan banyak lagi lainnya. Bagi orang-orang awam akan islam, dakwah lewat media sosial ini sangat membantu mereka untuk tertarik untuk belajar Islam lebih dalam dan membuat mereka peduli dengan kabar-kabar dunia Islam. Jika saja kita dapat menguasai media, maka orang-orang yang awam akan lebih mendukung gerakan kita, karena kecenderungannya adalah orang-orang awam adalah sasaran empuk yang sangat mudah dipengaruhi. Maka dari itu, opini publik harus dibangun untuk mendukung dakwah Islam.
                Para remaja tanggung memanfaatkan media sosial kebanyakan hanya sebagai hiburan saja, bersenda gurau, dan bermain. Mereka juga memanfaatkan media sosial untuk mengutarakan isi hati dna kegalauan yang sedang mereka hadapi, mereka berbagi foto-foto yang tidak seharusnya dipublikasikan, terlebih remaja putri yang sering meng-upload foto-foto mereka tanpa hijab dan cenderung menampakkan aurat. Tak disangkal, dari sini muncul kesempatan untuk terjadi tindak kejahatan, seperti penculikan, penipuan, bahkan pemerkosaan hanya karena pernah berkirim pesan lewat media sosial dan hanya berinteraksi lewat media sosial, betapa membahayakan bagi generasi penerus bangsa.
                Jika pengemban dakwah menyebarkan pemikiran dan ilmu-ilmu mereka di media sosial, maka akan berdampak luar biasa dan mereka yang masih awam akan terwarnai dengan baik. Hanya beberapa kata sarat makna yang diketik di media sosial tapi dibaca kemudian diresapi oleh pembacanya, maka akan mengalir pula pahala kepada si penulis. Tidak sulit kan? Jadi jangan sampai kecanggihan teknologi yang ada saat ini semakin menjauhkan kita dari Allah, tapi jadikan ini alat untuk berperang di jalan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feed me, Please =D