Zaman selalu berubah, dengan
seiringnya waktu teknologi pun semakin maju. Maka tak heran jika sekarang
informasi semakin mudah didapatkan. Sebelum abad ke-20, sangat sedikit yang
mengenal alat komunikasi ataupun barang elektronik, tapi sekarang saja anak
kecil usia 2 tahun sudah dapat menggunakan tablet ataupun laptop meskipun hanya
untuk bermain games kesukaannya.
Dengan
teknologi yang canggih, berbagai alat komunikasi pun berkembang, internet pun
menjadi faktor penting dan tak dapat dipungkiri menjadi kebutuhan primer bagi
kebanyakan orang saat ini. Melalui internet, infomrasi penting dapat diketahui
dalam waktu singkat oleh orang yang bahkan ada di belahan dunia lain dan sangat
jauh dari sumber informasi. Berkembang pula sarana berkomunikasi jarak jauh
atau yang kita kenal dengan media social, seperti Facebook, Twitter, BBM, Path,
d.s.b.
Banyak
yang sudah memanfaatkan media sosial sebagai sarana berdakwah, contohnya saja
ustad Yusuf Mansur, AA Gym, Ustad Arifin Ilham, dan banyak lagi lainnya. Bagi
orang-orang awam akan islam, dakwah lewat media sosial ini sangat membantu
mereka untuk tertarik untuk belajar Islam lebih dalam dan membuat mereka peduli
dengan kabar-kabar dunia Islam. Jika saja kita dapat menguasai media, maka
orang-orang yang awam akan lebih mendukung gerakan kita, karena
kecenderungannya adalah orang-orang awam adalah sasaran empuk yang sangat mudah
dipengaruhi. Maka dari itu, opini publik harus dibangun untuk mendukung dakwah
Islam.
Para
remaja tanggung memanfaatkan media sosial kebanyakan hanya sebagai hiburan saja,
bersenda gurau, dan bermain. Mereka juga memanfaatkan media sosial untuk
mengutarakan isi hati dna kegalauan yang sedang mereka hadapi, mereka berbagi
foto-foto yang tidak seharusnya dipublikasikan, terlebih remaja putri yang
sering meng-upload foto-foto mereka
tanpa hijab dan cenderung menampakkan aurat. Tak disangkal, dari sini muncul
kesempatan untuk terjadi tindak kejahatan, seperti penculikan, penipuan, bahkan
pemerkosaan hanya karena pernah berkirim pesan lewat media sosial dan hanya
berinteraksi lewat media sosial, betapa membahayakan bagi generasi penerus
bangsa.
Jika
pengemban dakwah menyebarkan pemikiran dan ilmu-ilmu mereka di media sosial,
maka akan berdampak luar biasa dan mereka yang masih awam akan terwarnai dengan
baik. Hanya beberapa kata sarat makna yang diketik di media sosial tapi dibaca
kemudian diresapi oleh pembacanya, maka akan mengalir pula pahala kepada si
penulis. Tidak sulit kan? Jadi jangan sampai kecanggihan teknologi yang ada
saat ini semakin menjauhkan kita dari Allah, tapi jadikan ini alat untuk
berperang di jalan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar