Senin, 17 November 2014

Lukman Al Hakim

Siapa yang tidak tahu tentang Lukman Al Hakim yang namanya disebutkan di dalam Al Quran sebagai seseorang yang diberi Hikmah oleh Allah SWT. Hikmah kata Imam Mujahid adalah tepat dalam ucapan, sedangkan Abul 'Aliyah berkata, "Hikmah adalah rasa takut kepada Allah. Sebab rasa takut kepada Allah adalah pokok dari semua kebijaksanaan."

"Sesungguhnya Kami telah berikan hikmah kepada Luqman, yaitu 'Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur (kepada Allah), sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Barang siapa yang tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji." (Luqman:12)
Luqman Al Hakim dikenal lebih kepada nasihat yang diberikan kepada anaknya tentang tauhid dan berbakti kepada kedua orang tua. Ibnu Katsir dalam kitabnya Bidayah wa an-Nihayah dan Tafsir Ibnu Katsir berpendapat, nama panjangnya adalah Luqman bin 'Anqa bin Sadun, sedangkan nama anaknya Taran.
Ibnu Abbas dalam Mausu'ah al-Qarn al'Isyrin VIII/370 meriwayatkan. Luqman Al Hakim bukan seorang nabi ataupun raja. Ia hanyalah seorang penggembala yang dimerdekakan oleh majikannya.
Ada sebuah kisah antara Luqman dengan majikannya. Pada suatu hari, sang majikan meminta Luqman untuk menyembelih seekor kambing dan mengeluarkan gumpalan daging yang paling baik dari kambing itu. Kemudian Luqman mengeluarkan lidah dan hati. Setelah beberapa hari kemudian majikannya pun meminta Luqman untuk menyembelih kambing dan mengeluarkan gumpalan daging yang paling buruk, lalu ia pun mengeluarkan lidah dan hati juga. Luqman kemudian menjelaskan kepada majikannya bahwa kedua bagian itu adalah bagian yang paling enak jika ia benar-benar baik. Pun juga menjadi bagian yang tidak enak jika keduanya buruk.
Di dalam surat Luqman ayat 13-19 disampaikan nasihat Luqman kepada anaknya:
1. Jangan menyekutukan Allah (31:13)
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua (31:14)
3. Tidak menaati orang tua yang memaksa untuk menyekutukan Allah dan diperintahkan untuk mengikuti jalan orang yang kembali kepada Allah (31:15)
4. Tiap perbuatan walaupun seberat biji sawi pasti akan ada balasan dari Allah (31:16)
5. Laksanakan sholat, dan serulah manusia berbuat ma'ruf dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar, serta bersabarlah terhadap apa yang sedang dihadapi (31:17)
6. Jangan sombong dan angkuh (31:18)
7. Sederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suara (31:19)

"Sesungguhnya setiap manusia itu akan dibicarakan oleh manusia lainnya. Orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangan yang terbaik dalam semua urusan."
Ia juga berpesan kepada anaknya: "Wahai anakku, carilah rezeki yang halal supaya kamu tidak fakir. Sesungguhnya tidaklah orang yang fakir itu ditimpa suatu musibah, kecuali tiga perkara, yaitu: menipisnya keyakinan pada agama, lemahnya akal sehingga mudah tertipu dan diperdaya orang lain, serta hilangnya kemuliaan hati. Lebih celaka dari tiga hal itu adalah orang yang suka merendah-rendahkan dan membuat ringan sesuatu."

referensi: Al Quran, Buku Lapis-Lapis Keberkahan (Salim A. Fillah), Situs-Situs dalam Al Quran dari Hebron hingga Borobudur (Syahruddin El Fikri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feed me, Please =D