Malam ini tepatnya pukul 23.00 kurang lebih pada 20tahunn yang lalu, seorang bayi perempuan mungil lahir ke dunia ini. Namanya adalah Nurul Septiani. Yah, itu adalah aku. Tidak kusangka aku masih diberi kesempatan hidup selama 20 tahun di dunia ini. Karena siapa yang tahu ajal itu bisa menjemput kapan saja. Tentu saja jika aku dipanggil tiba-tiba, entah apa yang akan kulakukan karena persiapanku belum ada untuk menghadap-Nya.
Usia bertambah tapi umur berkurang. Bila dilihat dari pengalaman hidup, sudah banyak kenangan indah, senang, bahagia, bahkan sedih dan menderita. Tapi sayangnya aku belum dapat memaknai setiap kenangan itu dengan baik. Semua terlalui begitu saja, seakan hidup ini tidak ada yang bisa dimaknai.
Belum banyak yang bisa kupersembahkan untuk agama dan negaraku. Malu rasanya karena umurku sudah mencapai kepala dua tapi masih bersantai-santai menjalani hidup. Apa yang aku lakukan selama ini? Apakah hanya kuhabiskan untuk bermain-main dan tidur saja? Sungguh merugi hidupku selama ini.
Ingin rasanya memperbaiki itu semua, memulai semua bukan dari awal, tapi melanjutkan jejak yang tertunda. Jejak yang kelak bisa mengantarkanku kelak bisa bertemu langsung dengan-Nya. Setiap permasalahan uang ada harus dihadapi bukan malah melarikan diri, karena itu salah satu kegagalan yang selama ini kulakukan "melarikan diri". Setiap amanah bukan dilihat dari tingkat kesulitannya, tapi tingkat kepercayaan orang yang sudah memberi amanah kepadaku, itu berarti mereka percaya padaku, dan aku harus percaya juga pada diriku sendiri.
Selain itu mulai sekarang aku jarus berani untuk tampil menjadi diriku sendiri, bukan menjadi orang lain. Karena ini adalah hidupku dan akulah yang mengontrol diriku. Setiap ketidaktahuan itu berasal dari kemalasan yang berkepanjangan. Sifat malas ini pun harus menjauh selama-lamanya dari hidupku mulai sekarang.
Fokus pada berbuat kebaikan dan memberi manfaat kepada sekitarku. Aku tidak mau di sisa umurku ini aku tidak meninggalkan bekas kebaikan kepada orang di sekitarku yang bisa diingat mereka. Sikap burukku selama ini, sepertinya banyak menyebabkan orang lain sakti hati dan marah padaku. Sikap egois dan tidak mau tahu, sepertinya sudah merasukiku, dan aku tidak mau mereka terus menguasaiku. Aku adalah RAJA bagi diriku dan aku tahu itu.
Membahagiakan orang tuaku terutama ibuku. Karena beliaulah yang selalu mencurahkan hari dan pikirannya untukku dan mendoakanku di setiap sholatnya. Juga bapakku yang selalu menasihatiku. Bertekad untuk menghajikan mereka, menjadi anak yang solehah dan bisa menjadi penghapal al-quran. Semua ini untuk kebahagiaan mereka yang jiwa raganya untukku.
Semoga kelak aku juga bisa berkontribusi positif untuk negara ini sebagai pegawai keuangan yang jujur dan amanah. Semoga keinginanku ini bisa tercapai Ya Allah, pintaku pada-Mu seorang hamba-Mu yang lemah dan tak berdaya ini hanya meminta pertolongan kepada-Mu dan hanya menyembah juga kepada-Mu. Berilah kesempatan kepada hamba-Mu ini untuk memperbaiki kehidupan dan menjauhi segala keburukan. Amiin Ya Robb..