Selama sembilan hari sudah terlewati. Tak terasa memang, taunya udah selesai aja belajar bahasa Arab dasar expressnya. Alhamdulillah, walaupun banyak hal yang harus dikorbankan mulai dari waktu, tenaga dan fikiran tapi semuanya terbalas dengan terbukanya pintu kemudahan dalam mempelajari bahasa Arab. Dulu juga pernah belajar, tapi tidak sepaham seperti sekarang. Karena pada saat itu, aku merasa tidak cocok dengan cara pengajarannya. Berbeda dengan ustad yang di badar, beliau mampu menyajikan pelajaran bahasa Arab tanpa mengesankan bahasa Arab itu sulit karena dari awal beliau sudah memberikan nasihat-nasihat yang sangat membangun bagi para pemula yang baru ingin mendalami bahasa Arab.
Bahasa Arab itu adalah bahasa pemersatu umat Muslim di seluruh dunia dan juga sebagai pembangun peradaban umat Muslim. Seperti dulu saat Indonesia masih dijajah oleh negara asing, terkotak-kotak oleh bahasa daerah masing-masing, dan yang memersatukannya adalah bahasa Indonesia.
Inti dalam belajar bahasa Arab adalah paham ilmu shorrof dan nahwu. Shorrof adalah ilmu dasar untuk melihat arti dalam kamus, maksudnya adalah menemukan kata dasar dari kata yang sudah mendapat imbuhan. Sedangkan ilmu nahwu adalah ilmu untuk mengetahui kedudukan dalam suatu kalimat.
Kata sang ustad, jangan pernah menyerah, jangan mutung (putus asa) dalam berusaha. La Tahzan.. sukses itu GAGAL + 1 insya allah.. Perlu adanya relawan yang bersedia mengajarkan bahasa Arab secara meluas kepada masyarakat Muslim. Oleh karena itu Pak Ustad ini pun bersedia tidak dibayar asalkan beliau dapat menciptakan generasi-generasi baru yang dapat membantunya mengajarkan kembali ilmu yang sudah diajarkannya. Bahkan beliau pun menawarkan kepada ikhwannya siapa yang mau ikut mondok di pondok beliau, gratis pula.
Walaupun tidak berhasil menjadi peserta terbaik atau mendapat kamus munawirnya ustad, aku cukup senang dapat menimba ilmu bersama-sama teman di sana. Waktu liburan yang dirasa akan sia-sia tapi menjadi berharga, alhamdulillah..
Dari sana pun jadi tercipta sebuah cita-cita mulia untuk dapat mendirikan sekolah bahasa Arab khususnya untuk anak-anak, karena dari anak-anaklah sebuah benih generasi ulung dapat dibina, barakallahu fiik kata ustad.
Banyak sekali ilmu yang diajarkan beliau.. alhamdulillah bisa bertemu beliau.. Beliau ingin muridnya kelak dapat lebih hebat darinya. smoga selalu dimudahkan jalannya sebagai pintu kemudahan dalam mengajar. Dan kami pun bisa mengikuti jejaknya.
Beliau pernah bercerita tentang kisah Nabi Hud as yang menawari Nabi Sulaiman 3 hal, yaitu harta, kedudukan, atau ilmu. Lalu Nabi Sulaiman pun memilih ilmu dan akhirnya kerajaan dan kekayaan Nabi Sulaiman lebih banyak dan luas dibandingkan dengan yang dimiliki Nabi Hud, tapi Nabi Hud tidak iri malah bangga karena dialah yang mengajarkan ilmu kepada Nabi Sulaiman.
Ustad juga mengatakan kami adalah intelijen dakwah yang harus siap bertugas. Tugasnya yaitu menyatukan organisasi-organisasi Islam di Indonesia yang saling menjelekkan, padahal dasarnya dan agamanya sama yaitu Al Quran dan As Sunnah, tapi mengapa selalu menjelekkan satu sama lain?
Untuk memelihara ilmu maka ilmu itu harus diajarkan kepada orang lain. Bukan hanya dapat memelihara ilmu tapi dengan kita mengajarkan ilmu makan ilmu kita akan berkembang juga. "Hargai dan Jagalah ilmu" . Motivasi besar untuk jadi pengajar, tidak harus dibayar besar yang penting dapat mengajar kata ustad.
Kalau diceritakan, hidupnya ustad super sekali, beliau hanya lulusan SMP atau S2 kata beliau (SD dan SMP -.-') kemudian melanjutkan pendidikan di tujuh pondok pesantren yang berbeda-beda, katanya agar dapat banyak ilmu yang dapat ia pelajari, Subhanallah. Kemudian selingan beliau mondok, beliau pernah menjadi tukang servis jam dan mengajar. Beliau juga hanya membayar sekolahnya hanya pada dua ponpes pertama dan selanjutnya tidak lagi, karena beliau juga mengajar di ponpes tersebut.
Oh iya, Ustad juga tidak pernah menilai kerja kami dengan nilai, kata beliau, nilai yang ada sama dia hanya nilai 0 dan 10. Jadi hasil pekerjaan rumah kami hanya diberi tulisan barakallahu fiik, yaitu berasal dari kata barokah, semoga bertambah kebaikannya.
Seorang yang pintar dan kasar menjadikan tidak ada orang yang bersimpati padanya, tapti seorang yang bodoh dan lembut akan dihsihani oelh orang. Baiknya jadi orang yang pintar dan lembut kata ustad.
Banyak hikmah yang diperoleh selama sembilan hari itu, yang sesungguhnya Allah lah yang telah membuka pintu kemudahan dalam mempelajari bahasa Arab. Allah juga telah mengatakan bahwa tidaklah Al Quran itu diturunkan dalam bahasa Arab melainkan karena bahasa Arab itu mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar