Ketika tiba disini untuk memulai pengabdian selanjutnya,
tidak terpikir bahwa akan mengikuti satu diklat yang paling mencekam. Mungkin
terlalu berlebihan atau mungkin juga tidak, terutama bagiku yang tidak mengerti
manfaat yang akan aku peroleh dari diklat tersebut. Namanya DTU SAMAPTA. Diklat
itu wajib diikuti oleh para pegawai Bea Cukai, yah untuk yang satu itu aku
paham maksud dan tujuannya, tapi tetap saja untuk perempuan terlebih lagi untuk
muslimah, diklat ini terlalu ekstrim.
Ikut kegiatan fisik yang tidak ada habisnya. Terjadwal bina
fisik (binsik) tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam, jika berbuat kesalahan
harus ditindak, baik itu push-up, sit-up, jungkir, guling botol, bahkan masuk
ke kolam yang kotor. Yah, begitulah mereka para pelatih memperlakukan peserta
diklat yang katanya untuk melatih mental dan menghilangkan lemak di badan.
Hanya dua hari, tapi benar-benar meninggalkan kesan yang tak
terlupakan dan kekesalan yang tiada akhir. Itulah yang aku alami beserta
teman-teman pegawai baru lainnya yang ditempatkan disini. Awalnya hanya
diberitahukan untuk mendampingi petugas piket mendokumentasikan seluruh
kegiatan, tapi pada kenyataannya kami pun diikutkan sebagai peserta diklat. Bukan berarti karena kami peserta dari kantor
yang menyelenggarakan diklat beban latihan kami menjadi diringankan, melainkan
semakin diperkeras. Dua hari berturut-turut dihukum masuk ke dalam kolam
berlumpur. Bahkan untuk peserta satu-satunya cewek pun tidak ada perlakuan
khusus.
Tidak tahu kenapa, kami digembleng sedemikian rupa. Apakah
memang kami benar-benar tidak punya sopan santun ya dengan orang-orang di
kantor? Padahal angkatan di atas kami pas tidak disamapta. Curang rasanya, dari seangkatan, kami saja
yang disamapta. Tapi sekali lagi, itulah nasib menjadi seorang pelaksana,
pegawai baru yang masih polos, masih menjadi yang paling junior di kantor.
Ambil hikmahnya saja, dengan diikutkan samapta kami jadi memiliki pengalaman
berbeda dari teman angkatan lainnya yang tidak disamapta. Bagaimanapun pasti
ada tujuan baik di balik pelatihan ini meskipun designnya tetap menurutku masih
kurang memperhatikan sisi ibadah.
Sekali lagi semua ini harus tetap bersyukur. Kalau tidak benar-benar dengan niat yang ikhlas karena Allah dan yakin tidak ada yang akan terjadi kecuali Allah mengizinkan, yakin deh aku pribadi tidak akan sanggup menjalani hari-hari disini. Samapta WOW