Memulai awal tahun 2017 ini, saya ingin menorehkan sebuah tulisan tentang banyak hal yang saya alami. Bagi banyak orang menyambut awal tahun adalah sebuah momen untuk mengevaluasi tentang apa yang sudah dicapai dan apa yang dialami sepanjang tahun lalu menyusun target pencapaian tahun depan. Akan tetapi, bagi orang yang beriman, tahun baru bukan menjadi momen untuk melakukan itu. Di dalam Islam setiap hari sebelum tidur menjadi anjuran untuk memuhasabah diri dan merencanakan apa yang hendak dikerjakan keesokan harinya, maka urusan seorang muslim akan menjadi teratur dan memang semestinya seperti itu.
Perbedaan sebuah persepsi ketika kita melihat sebuah keadaan bisa menjadi tolak ukur bagaimana cara pandang kita. Misalnya, hari itu saya beserta seorang teman sedang menunggu makanan di sebuah mall. Saat itu kami melihat ada beberapa anak yang menggunakan eskalator naik dan turun berulang-ulang. Yang di dalam benak kami saat itu adalah alangkah bahayanya, tapi tak lama kemudian datang rombongan keluarga yang sepertinya keluarga anak-anak tersebut dan akhirnya kami pun mulai mengoceh sendiri, mungkin anak-anak itu datang dari kampung dan setibanya di kota langsung menganggap eskalator itu seperti mainan. Yah, itu contoh persepsi yang kami bangun untuk adik-adik tersebut. Berusaha menghilangkan persepsi negatif.
Layaknya ketika sedang sholat berjamaah, jamaah akhwat tentu menunggu seorang imam dari jamaah ikhwannya, namun tidak ada yang mau maju untuk menjadi imam. Lantas ada seorang jamaah akhwat yang berseloroh agar dia saja yang menjadi imam. Begitulah kelucuan yang kadang terjadi di mushola kantor kami. Seperti pada saat sholat dzuhur tadi (= .
Kenyataannya sekarang makin banyak orang yang menjauh dari kebenaran Islam dan banyak juga yang menyadari kesalahannya dan kembali kepada Allah 'azza wa jalla. Tapi seberapa besar perbandingan orang yang menyimpang dengan orang yang berada pada jalan yang lurus. Di dalam Al Quran sendiri dikatakan bahwa sangat sedikit orang yang mau berada pada jalan yang lurus itu. Banyak sekali tantangan yang dihadapi dengan kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini, karena selain memudahkan untuk menyampaikan kebaikan, teknologi juga sangat membuka peluang untuk melakukan kemaksiatan. Anak muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa menjadi mangsa empuk untuk dihancurkan. Namun betapa sedikit yang menyadari atau sadar tapi tidak peduli =(
Mungkin ini sedikit coretan awal tahun, berharap ada kabar baik meskipun apapun itu insya Allah baik sepanjang kita yakin dan husnudzan kepada Allah 'azza wa jalla. Semoga bisa berkumpul lagi dengan orang tua dan keluarga di rumah, diundang Allah 'azza wa jalla ke rumahNya, dan dipertemukan dengan pendamping hidup di dunia dan akhirat juga pada waktu dan tempat yang Allah ridho, aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar