Selasa, 17 September 2013

05 September 2013

Malam tanggal 4 September, seperti biasa pukul 10 sudah tak tahan untuk memejamkan mata. Pengumuman esok hari yang entah dipublish pukul berapapun sudah tidak dipermasalahkan.
Suhu dingin yang tiba-tiba membuatku menggigil membangunkanku dari tidur nyenyakku, kulihat jam di HP ku, ternyata sudah ada beberapa pesan. Kubaca satu persatu pesan itu, yang isinya kurang lebih sama, ucapan selamat. Barulah kuingat, pengumuman yang sudah dinanti-nantikan aku dan teman-teman seangkatan. Segera kuaktifkan internetku dan ternyata memang benar, pengumumannya sudah ada. Alhamdulillah, aku lolos di pilihan keduaku, BPPK!
Tak lama, emak pun bangun untuk sholat malam, dilihatnyalah aku sudah terduduk sambil tertawa-tawa sendiri.  Meskipun bukan instansi yang diharapkan kedua orang tuaku, tapi mereka tetap senang. Terserah keinginanku kata mereka.
Flashback: Teringat lagi waktu itu, saat kami diminta untuk memilih 3 instansi, aku memilih BKF, BPPK, dan DJKN. Tak satupun pada pilihan itu aku memilih pajak (DJP), padahal kedua orang tuaku ingin sekali aku kerja di KPP. Tapi aku merasa tidak cocok dengan pajak, entah kenapa. Memang penghasilan di pajak lebih banyak dari instansi di bawah Kemenkeu yang lain, tapi bukan itu tujuanku. Aku hanya ingin bisa selalu dekat dengan orang tuaku, terutama aku bisa lebih dekat kepada Allah, hingga akhirnya Bismillah, aku pun sudah istikharah untuk memantapkan pilihanku itu.
Setelah tes TKD selesai, aku mulai heran, mengapa yang ada di dalam pikiranku hanya BPPK? Tepatnya BDK Medan, apakah ini pertanda? Bahkan aku sempat menceritakan hal ini kepada salah satu teman baikku, dan dia juga heran. Tapi tetap, di tiap doa aku selalu memanjatkan doa agar apapun nanti instansi tempatku bekerja, aku selalu niatkan hanya untuk Allah, Lillah, Karena Allah. Semoga aku bisa selalu dekat dan merawat orang tuaku, dimanapun nanti aku ditempatkan.

Esoknya kudengar bahwa ada teman yang tidak mendapat instansi yang ia inginkan, bahkan tidak ada dalam pilihannya, sedih juga mendengarnya. Bahkan ada yang tidak lulus dari tes TKD waktu itu dan harus tes kembali. Namun apa yang bisa diperbuat? Sudah takdir Allah, mungkin ini ujian, hanya Allah yang tahu. Dan Allah tidak menguji hambaNya di luar kemampuan hambaNya tersebut.


Aku juga masih tidak tahu apakah ini yang terbaik? Tapi Allah pasti memberikan yang terbaik untuk hamba-hambaNya, meskipun sedikit yang memahami hal ini. Aku hanya berusaha dan selalu berusaha untuk berhusnudzan kepada Allah. Dan aku selalu yakin, di balik satu kesulitan, ada banyak kemudahan setelahnya. Semoga aku bisa selalu teguh berada di jalanNya, aku bisa amanah dalam mengemban tanggung jawab baru ini. Di tiap langkah, semoga Allah selalu membimbing ke jalan yang lurus untuk meraih ridhoNya :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feed me, Please =D