Jumat, 25 Januari 2013

Kuasailah Nafsumu!

Orang yang kuat bukanlah orang yang selalu menang di ring tinju, melainkan orang yang dapat melawan hawa nafsunya sendiri
Musuh manusia yang paling besar adalah hawa nafsunya sendiri. Nafsu tidak akan melepaskan manusia dan akan terus mengajaknya berbuat kejelekan. Nafsu ini pulalah yang memperkuat bisikan-bisikan setan pada manusia. Jadi jangan heran ketika bulan Ramadhan tiba yang katanya setan-setan terbelenggu tapi masih banyak kemaksiatan yang terjadi, itu karena nafsunya yang sulit dikendalikan olehnya.
Sifat manusia sebenarnya pasti selalu cenderung kepada keburukan hanya karena bimbingan Allah dan rahmat dari-Nya seorang manusia dapat terhindar dari keburukan hawa nafsunya.

Bila ada tawaran untuk nonton di bioskop dengan pergi pengajian, pilih yang mana?
Pasti besar keinginan untuk memilih yang pertama, ya kan? Meskipun ada yang akhirnya memilih untuk pergi pengajian, itupun dengan alasan yang beragam.

Bila 2/3malam tiba, apa yang dilakukan? Pasti kebanyakan masih tidur, nafsu menyuruh kita untuk terus tidur dan meninggalkan sholat malam. Padahal pada saat itu Allah membuka pintu taubat seluas-luasnya, doa-doa pun mudah terkabul jika dilakukan pada saat itu. Padahal banyak sekali keutamaan bangun pada waktu-waktu seperti itu, tapi begitulah manusia, lebih sering dikuasai oleh nafsunya sendiri.

Bila terdengar adzan Subuh, tetap tidur atau sudah bersiap-siap untuk sholat? Kalau yang ikhwan apakah bersiap-siap untuk ke Masjid?

Seseorang yang berbuat kebajikan kebanyakan hanya ingin mendapat surga dan takut neraka, bukan karena benar-benar menghambakan diri kepada Allah. Sehingga hanya itulah yang ia dapatkan, sedangkan pemberian terbesar Allah adalah keridhoan-Nya.
Berbuatlah karena Allah dan hanya untuk Allah, bukan karena ingin mendapat surga-Nya dan takut neraka-Nya. Bila berlaku baik karena Allah semata, maka otomatis surga didapatkan. 

Ali Imran: 159
"Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu."
Jadi sifat yang dimiliki Rasulullah juga karena rahmat dari Allah, lantas mengapa kita yang tidak mulia seperti Rasulullah SAW tidak berharap akan rahmat-Nya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feed me, Please =D