Siapa yang tahu
Umeir bin Wahab? Mungkin bagi yang sudah tahu pasti akan terkesima dengan
pengalaman hidupnya hingga tersentuh cahaya Islam. Sebelum ia masuk Islam ia
adalah seorang jagoan Quraisy dan ikut serta pula pada perang Badar. Seketika
kaum kafir Quraisy kalah di perang Badar, ia berbicara dengan pamannya Shafwan
bin Umayah yang memendam dendam karena kehilangan ayahnya Umaiyah bin Khalaf
saat perang.
Dalam pembicaraan
itu akhirnya Umeir memutuskan akan pergi ke Madinah untuk membunuh Rasulullah
SAW, setelah Shafwan bersedia menanggung hutang-hutang Umeir. Sesampainya di
Madinah, ia bertemu dengan Umar bin Khattab dan seketika itu pula Umar berkata “Itu
si Umeir bin Wahab anjing musuh Allah! Demi Allah, pastilah kedatangannya untuk
maksud jahat!”. Kemudian Umar pergi menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahukan
kedatangan Umeir dan Rasul pun menyuruh Umeir untuk masuk.
Sementara itu
Shafwan di Makkah sedang membicarakan kabar gembira yang akan dibawa oleh Umeir
kepada para kafir Quraisy, yang bukan lain adalah kabar terbunuhnya Rasulullah
SAW. Namun ketika dia tahu, yang terjadi tidak seperti yang ia harapkan, ia pun
patah hati dan bersumpah tidak akan berbicara lagi dengan Umeir.
Saat pembebasan kota
Makkah, tidaklah Umeir melupakan sahabatnya Shafwan dan ingin ia masuk islam
juga. Tapi sayang, Shafwan malah hendak pergi ke Yaman dan sudah hampir
berangkat sebelum akhirnya dicegah oleh Umeir. Umeir pun kemudian meminta
perlindungan dan bukti keamanan dari Rasulullah SAW untuk sahabatnya itu. Rasul
pun memberikan sorbannya kepada Umeir. Dengan bukti itu dan jaminan Umeir
akhirnya Shafwan bersedia kembali dan tak lama kemudian masuk Islam.
Bukan hanya
membebaskan dirinya sendiri dari kejahiliahan, tapi Umeir juga mengajak
sahabatnya untuk juga lepas dari belenggu setan. Beginilah harusnya seorang
sahabat, tak ingin sahabatnya jatuh dalam dosa, dan senantiasa saling
menasihati dalam kebaikan.
Apakah kita miliki
sahabat seperti Umeir? Atau apakah kita ingin menjadi sahabat sepertinya bagi
sahabat kita? J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar