Rabu, 14 Agustus 2013

Siapa Yang Tak Hendak Dirindukan Surga?



Biasa setiap selesai sholat, satu doa yang mungkin tak pernah kita lupa, yaitu meminta kelak mendapatkan surga dan dijauhkan dari neraka. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa surga juga merindukan seseorang? Tapi siapakah seseorang itu yang surga pun sangat menginginkannya? Ia adalah ‘Ammar bin Yasir.
Rasulullah saw pernah bersabda: “Surga telah merindukan ‘Ammar”
Bagaimana bisa?
Siapa yang tak tahu kisah pemuda yang satu ini. Ia dan kedua orang tuanya adalah termasuk orang-orang yang pertama kali mengikuti dakwah Rasulullah dan bersyahadat.
Disiksa sedemikian rupa oleh kaum kafir Quraisy pada saat itu, bahkan yang menyebabkan ibunya Sahabiyah Sumayah adalah yang pertama kali meraih syahid, tak menyebabkan keimanannya pudar, meskipun ia pernah sekali, hanya sekali itu, itu pun karena dipaksa mengucapkan nama-nama berhala yang orang-orang kafir itu sembah. Tanpa sadar ia mengucapkannya. Setelah ia sadar, tak sanggup lagi ia menatap dunia, apalagi berjumpa dengan yang dicintainya Rasulullah saw. Tapi karena petunjuk Allah, Rasulullah saw pun menjumpai ‘Ammar dan  mengucapkan kata-kata yang sangat membahagiakannya, sabdanya:
“Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu..?”
“Benar wahai Rasulullah” ujar ‘Ammar sambil meratap.
Maka sabda Rasulullah sambil tersenyum, “Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi..”
Kemudian Rasulullah membacakan sebuah ayat berikut ini:
“Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan…” (An Nahl:106)


Rasulullah saw sangat sayang kepada ‘Ammar, hingga pada suatu saat ada selisih paham antara ia dan Khalid bin Walid. Lalu Rasulullah bersabda, “Siapa yang memusuhi ‘Ammar, maka ia akan dimusuhi Allah, dan siapa yang membenci ‘Ammar maka ia akan dibenci Allah.”
Rasulullah saw juga pernah berpesan, “Contoh dan ikutilah setelah kematianku nanti Abu Bakar dan Umar.., dan ambillah pula hidayah yang dipakai ‘Ammar untuk jadi bimbingan.”

Tak ada lagi yang ditakutkan oleh ‘Ammar setelah apa yang dideritanya pada awal kedatangan Islam dan masih sedikit yang memercayainya. Setiap peperangan pun ia ikuti bersama Rasulullah saw. Bahkan pada saat perang Yamamah, ia tak gentar.
Abdullah bin Umar ra menceritakan peristiwa saat ia melihat keberanian ‘Ammar dalam perang Yamamah: “Waktu perang Yamamah saya lihat ‘Ammar sedang berada di atas sebuah batu karang. Ia berseru: ‘Hai Kaum Muslimin, apakah tuan-tuan hendak lari dari Surga? Inilah saya ‘Ammar bin Yasir, kemarilah tuan!’ Ketika saya melihat dan memperhatikannya, kiranya sebelah telinganya telah putus beruntai-untai, sedang ia berperang dengan amat sengitnya..”

Di akhir hidupnya, ia pun selalu berjalan di atas kebenaran. Saat itu usianya sudah 93 tahun. Ia ikut membersamai Khalifah Ali bin Abi Thalib ke perang Shiffin melawan para pendurhaka. Di perang itulah ia kemudian meraih syahidnya dan dapat pergi ke surga yang telah merindukannya. “Hari ini daku akan berjumpa dengan para kekasih tercinta, Muhammad dan para sahabatnya”

Begitulah sosok orang yang surga pun merindukannya. Selalu berada pada kebenaran dan melakukan perjuangan di Jalan Allah tanpa mengenal lelah bahkan di usianya yang sudah 93 tahun. Sehingga pantaslah surga merindukan ‘Ammar bin Yasir.

Referensi: “Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah” oleh Khalid Muh. Khalid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feed me, Please =D