Biasa setiap selesai
sholat, satu doa yang mungkin tak pernah kita lupa, yaitu meminta kelak
mendapatkan surga dan dijauhkan dari neraka. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa
surga juga merindukan seseorang? Tapi siapakah seseorang itu yang surga pun
sangat menginginkannya? Ia adalah ‘Ammar bin Yasir.
Rasulullah saw
pernah bersabda: “Surga telah merindukan ‘Ammar”
Bagaimana bisa?
Siapa yang tak tahu
kisah pemuda yang satu ini. Ia dan kedua orang tuanya adalah termasuk
orang-orang yang pertama kali mengikuti dakwah Rasulullah dan bersyahadat.
Disiksa sedemikian
rupa oleh kaum kafir Quraisy pada saat itu, bahkan yang menyebabkan ibunya
Sahabiyah Sumayah adalah yang pertama kali meraih syahid, tak menyebabkan
keimanannya pudar, meskipun ia pernah sekali, hanya sekali itu, itu pun karena
dipaksa mengucapkan nama-nama berhala yang orang-orang kafir itu sembah. Tanpa
sadar ia mengucapkannya. Setelah ia sadar, tak sanggup lagi ia menatap dunia,
apalagi berjumpa dengan yang dicintainya Rasulullah saw. Tapi karena petunjuk
Allah, Rasulullah saw pun menjumpai ‘Ammar dan
mengucapkan kata-kata yang sangat membahagiakannya, sabdanya:
“Orang-orang kafir
itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan
begini dan begitu..?”
“Benar wahai
Rasulullah” ujar ‘Ammar sambil meratap.
Maka sabda
Rasulullah sambil tersenyum, “Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah
seperti apa yang kamu katakan tadi..”
Kemudian Rasulullah
membacakan sebuah ayat berikut ini:
“Kecuali orang yang
dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan…” (An Nahl:106)
Rasulullah saw
sangat sayang kepada ‘Ammar, hingga pada suatu saat ada selisih paham antara ia
dan Khalid bin Walid. Lalu Rasulullah bersabda, “Siapa yang memusuhi ‘Ammar,
maka ia akan dimusuhi Allah, dan siapa yang membenci ‘Ammar maka ia akan
dibenci Allah.”
Rasulullah saw juga
pernah berpesan, “Contoh dan ikutilah setelah kematianku nanti Abu Bakar dan
Umar.., dan ambillah pula hidayah yang dipakai ‘Ammar untuk jadi bimbingan.”
Tak ada lagi yang
ditakutkan oleh ‘Ammar setelah apa yang dideritanya pada awal kedatangan Islam
dan masih sedikit yang memercayainya. Setiap peperangan pun ia ikuti bersama
Rasulullah saw. Bahkan pada saat perang Yamamah, ia tak gentar.
Abdullah bin Umar ra
menceritakan peristiwa saat ia melihat keberanian ‘Ammar dalam perang Yamamah:
“Waktu perang Yamamah saya lihat ‘Ammar sedang berada di atas sebuah batu
karang. Ia berseru: ‘Hai Kaum Muslimin, apakah tuan-tuan hendak lari dari
Surga? Inilah saya ‘Ammar bin Yasir, kemarilah tuan!’ Ketika saya melihat dan
memperhatikannya, kiranya sebelah telinganya telah putus beruntai-untai, sedang
ia berperang dengan amat sengitnya..”
Di akhir hidupnya,
ia pun selalu berjalan di atas kebenaran. Saat itu usianya sudah 93 tahun. Ia
ikut membersamai Khalifah Ali bin Abi Thalib ke perang Shiffin melawan para
pendurhaka. Di perang itulah ia kemudian meraih syahidnya dan dapat pergi ke
surga yang telah merindukannya. “Hari ini daku akan berjumpa dengan para kekasih
tercinta, Muhammad dan para sahabatnya”
Begitulah sosok
orang yang surga pun merindukannya. Selalu berada pada kebenaran dan melakukan
perjuangan di Jalan Allah tanpa mengenal lelah bahkan di usianya yang sudah 93
tahun. Sehingga pantaslah surga merindukan ‘Ammar bin Yasir.
Referensi:
“Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah” oleh Khalid Muh. Khalid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar