Ini kisah tentang sembilan anak muda yang memiliki keterpautan persahabatan yang dalam sejak duduk di tingkat II STAN spesialisasi Akuntansi, yaitu Igan, Bagus, Babam, Ravi, Nisa, Mira, Kiki, Irma, dan aku sendiri (Nurul).
Sudah sejak lama, kami sebagai sebuah kumpulan anak-anak muda ingin memiliki foto bersama sebagai kenang-kenangan. Barulah saat itu kami berkesempatan berfoto bersama. Dresscode yang kami pilih selain colourful, juga ada batik. Kenapa colourful? karena kami anak-anak yang ceria sedangkan kami pilih batik, karena batik sudah menjadi ciri khas Indonesia, dan juga agar kesannya terlihat formal.
Awalnya memang sangat sulit untuk bisa menentukan waktu yang pas, karena pada waktu itu kami juga sedang mempersiapkan diri untuk ujian akhir dan menyusun outline laporan studi lapangan. Tapi Alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana juga, meskipun ada keterlambatan waktu dari yang sudah ditentukan pada hari H. After all, kami semua merasa sangat senang dan momen foto bersama itu menjadi salah satu unforgettable moment dari kebersamaan kami yang sudah ada selama ini.
Selasa, 31 Juli 2012
Minggu, 29 Juli 2012
Akhwat Menyebalkan
Wah.. dari judulnya udah nyeremin.. Akhwat kok menyebalkan?
Eh, jangan salah sangka dulu hehe..
Menyebalkan disini maksudnya "Menyenangkan Betul Kan?" :)
Jadi maksud di tulisan ini adalah, bagaimana sih akhwat itu bisa dibilang menyenangkan? Mungkin ini ada beberapa tips yang bisa berguna untuk teman-teman akhwat semua, insya allah bermanfaat. Check it out!
1. Berperilaku sopan dan ramah
Hampir setiap orang pasti senang jika ada orang lain yang berperilaku sopan kepadanya. Hal ini pula yang harusnya dimiliki oleh setiap akhwat. Sopan kepada yang lebih tua dan ramah kepada yang lebih muda. Akan tetapi, yang banyak terjadi sekarang ini kebanyakan seseorang berperilaku tidak sopan kepada yang lebih tua, contohnya menyela perkataan orang tua dan membentak mereka. Sedangkan contoh tidak ramah kepada yang lebih muda adalah bersikap ketus kepada adik kelas yang meminta bantuan kepada kakak kelasnya. Seorang akhwat seharusnya menyadari pentingnya hal ini agar dapat menjadi teladan bagi adik-adiknya sehingga kelak dapat menjadi penerus estafet pergerakan dakwah, selain itu agar mendapat dorongan semangat dan dukungan dari orang yang lebih tua terutama orang tua sendiri untuk dapat lebih giat lagi berdakwah.
2. Berkata yang baik dan lembut
Seseorang hanya akan dapat memberi kepada orang lain apa yang dimilikinya. Perkataan juga merupakan cerminan dari apa yang seseorang miliki. Contoh, jika seseorang banyak memiliki keburukan dalam dirinya, maka perkataan yang dikeluarkannya juga akan tidak baik, sebaliknya jika seseorang memiliki kebaikan dalam dirinya maka perkataan yang keluar dari mulutnya adalah hal yang baik-baik pula.
Akhwat yang "menyebalkan" akan selalu dapat mengontrol emosinya, walaupun sedang dalam keadaan marah dan kesal, namun tidak langsung begitu saja terucap kata-kata yang tidak baik dari dirinya.
Berkata yang baik, juga dapat diartikan sebagai kata-kata nasihat. Berkata yang lembut maksudnya diucapkan dengan nada yang wajar, tidak dengan cara membentak ataupun berteriak.
Sabtu, 28 Juli 2012
Emak dan Anggrek
Dulu rajin banget memberi emak anggrek swaktu hari ibu ataupun di hari ulang tahunnya. Teringat bersama asni ke toko bunga yang kebetulan dekat dengan SMP kami waktu itu. Dengan mengumpulkan uang jajan, akhirnya bisa juga membeli anggrek yang paling indah (menurutku) dan yang paling terjangkau harganya. Tak lupa asni yang selalu memberi saran-saran dan pertimbangan harga kepadaku.
Emak memang senang banget sama bunga, terlebih yang namanya bunga anggrek. Sayangnya beliau tidak bisa merawat bunga-bunga tersebut karena kesibukannya bekerja. Akhirnya bunga yang kuberikan hanya penah bisa berbunga sekali atau dua kali dan akhirnya mati. Hingga akhirnya emak menyerah tidak mau lagi menanam bunga atau membeli bunga. Akupun tidak pernah lagi memberinya bunga. Padahal setiap kali kuingat ekspresi emak waktu itu yang sangat senang aku memberinya anggrek yang indah, aku merasa telah berbuat sesuatu yang membahagiakannya.
Lalu sekian lama berada di perantauan, waktu sampai kembali di rumah, ada yang berbeda. Ternyata ada anggrek, walaupun hanya anggrek hutan (katanya) yang sedang berbunga. Dan anggrek itu tetap ada sampai sekarang. Suatu prestasi menurutku hehe
Mungkin nanti suatu saat aku akan membuatkannya taman bunga yang luas dan indah sebagai tempatnya menyalurkan kesenangannya yang mungkin selama ini belum bisa dilakukan karena sibuk memikirkan anaknya yang berada di perantauan. :)
Menari di Ilalang
Bayangku berada di tengah kumpulan ilalang
Sejauh mata memandang, hanya ada aku seorang
Kunikmati pemandangan rerumput ilalang
Yang sedang tumbuh menjulang
Warnanya kuning kecoklatan
Membuat hati tak tahan
Inginku memetik sang dahan
Walau niat hati tak tersampaikan
Kumenari di ilalang sore itu
Sendiri kutersipu malu
Ini impianku dulu
Dan sekarang aku bisa menyentuhmu
Entah mengapa, ku tak tahu
Sesuatu yang membuat diriku lucu
Selalu Kamu, disini ku merayu
Akan hidup yang selalu semu
Di tengah ilalang ku terbaring
Memandang awan yang bergerak beriring
Oh indahnya
Walau hanya dalam bayangan semata
Namun terasa cukup mengobati dahaga
Akhirnya ku sendiri, bisa menikmati dunia
Melewati ilalang yang kemudian menyapa
Kapankah diri ini bisa sungguh berada disana
Menari di Ilalang
Sejauh mata memandang, hanya ada aku seorang
Kunikmati pemandangan rerumput ilalang
Yang sedang tumbuh menjulang
Warnanya kuning kecoklatan
Membuat hati tak tahan
Inginku memetik sang dahan
Walau niat hati tak tersampaikan
Kumenari di ilalang sore itu
Sendiri kutersipu malu
Ini impianku dulu
Dan sekarang aku bisa menyentuhmu
Entah mengapa, ku tak tahu
Sesuatu yang membuat diriku lucu
Selalu Kamu, disini ku merayu
Akan hidup yang selalu semu
Di tengah ilalang ku terbaring
Memandang awan yang bergerak beriring
Oh indahnya
Walau hanya dalam bayangan semata
Namun terasa cukup mengobati dahaga
Akhirnya ku sendiri, bisa menikmati dunia
Melewati ilalang yang kemudian menyapa
Kapankah diri ini bisa sungguh berada disana
Menari di Ilalang
Berbagi cerita :)
Entahlah udah sebulan ini gak buat tulisan, banyak hal yang terjadi belakangan ini, dan akupun sedang dalam proses menyelesaikan laporan studi lapangan. Jadi gak banyak ide yang muncul untuk kembali menulis di blogku ini. Maaf buat teman-teman yang "mungkin" banyak yang menanti tulisanku yang baru (GR).
Tapi mungkin kali ini cuma mau cerita-cerita aja tentang situasi mahasiswa STAN khususnya tingkat III yang insya allah akan lulus tahun ini, aamiin..
Semenjak Juni lalu, selama 20 hari kami studi lapangan/PKL di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Banyak pengalaman yang diperoleh selama waktu 20 hari itu. Walaupun banyak juga yang mengeluh tapi tidak sedikit juga yang sangat senang bercerita tentang suka duka sewaktu PKL. Ada yang katanya selalu ditraktirin makan, ada yang bilang gak pernah kerja #ups dan ada juga yang kena sinisan, hehe.. tapi semua itu pasti jadi hal yang berharga banget.
Masa sekarang ini adalah masanya kami menyusun laporan studi lapangan/PKL. Batas waktunya adalah sampai tanggal 26 Juli. Semua sibuk mengolah kata-kata dan data-data yang didapatkan sewaktu studi lapangan, sibuk bimbingan dengan dosbing masing-masing, tapi ada juga yang gak peduli ketemu dosbing atau gak. Lalu ada juga yang bermasalah hingga akhirnya harus ganti judul laporan dan "keribetan" lainnya. Yah, itu suka dukanya sebagai mahasiswa tingkat akhir.Tapi tetap semua proses ini harus dinikmatin.
Setelah penyusunan laporan dilakukan, waktunya untuk minta tanda tangan dari dosbing. Tapi itu juga butuh perjuangan. Seperti saya yang harus berulang kali revisi hingga detik terakhir pengumpulan laporan, dan ada juga yang akhirnya harus mengambil perpanjangan waktu yang batasnya dikatakan sampai tanggal 1 Agustus. Semoga teman-teman diberi kemudahan ya mengerjakan laporannya, dan kita semua bisa di yudisium bersama :')
Untuk dua minggu ke depan adalah waktu penilaian laporan. Tergantung bisa dapat dosnil yang bisa diajak pengertian kepada mahasiswa yang ingin pulang untuk bisa berlebaran di rumahnya, apalagi yang mahasiswanya tinggal di luar pulau Jawa. Akan tetapi, mungkin ada juga yang dapat dosnil yang super sibuk hingga sulit bertemu mahasiswanya, atau dosnil yang terlalu teliti sehingga, mahasiswa harus merevisi lagi laporannya, ckckck...
*
Oh iya, untuk laporan itu paling minimal 25 halaman, dan kemungkinan besar semua laporan yang dibuat lebih dari 30 halaman. Jika direvisi berkali-kali, berarti uang yang dikeluarkan juga lebih banyak. Itu masih mending kalau cuma 30 halaman, lah kalau yang laporannya lebih dari 50 halaman?
Teringat kata dosbing saya waktu di kampus, " Ya, ini masih laporan studi lapangan mbak, belum lagi nyusun skripsi yang pasti lebih rempong dari ini". Ya Allah, dalam hati berkata, untuk mengerjakan ini saja ada yang bahkan merelakan waktu tidurnya dan ada yang tidak tidur sama sekali ._."
Banyak yang bilang, lebih enak waktu ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester deh daripada buat laporan begini. Kalau aku sih, sama saja semuanya, judulnya sama-sama ujian, dan itu adalah proses pendewasaan yang harus dinikmatin. Jadi tidak ada galau-galau lagi atau stress dalam menghadapinya. Toh, banyak yang mengalami nasib seperti kita, yang laporannya belum beres, yang berkali-kali revisi, dll. dan yang paling penting selalu ada orang yang selalu mendoakan dan memberi semangat untuk kita, terutama emak dan bapak :)
Masa sekarang ini adalah masanya kami menyusun laporan studi lapangan/PKL. Batas waktunya adalah sampai tanggal 26 Juli. Semua sibuk mengolah kata-kata dan data-data yang didapatkan sewaktu studi lapangan, sibuk bimbingan dengan dosbing masing-masing, tapi ada juga yang gak peduli ketemu dosbing atau gak. Lalu ada juga yang bermasalah hingga akhirnya harus ganti judul laporan dan "keribetan" lainnya. Yah, itu suka dukanya sebagai mahasiswa tingkat akhir.Tapi tetap semua proses ini harus dinikmatin.
Setelah penyusunan laporan dilakukan, waktunya untuk minta tanda tangan dari dosbing. Tapi itu juga butuh perjuangan. Seperti saya yang harus berulang kali revisi hingga detik terakhir pengumpulan laporan, dan ada juga yang akhirnya harus mengambil perpanjangan waktu yang batasnya dikatakan sampai tanggal 1 Agustus. Semoga teman-teman diberi kemudahan ya mengerjakan laporannya, dan kita semua bisa di yudisium bersama :')
Untuk dua minggu ke depan adalah waktu penilaian laporan. Tergantung bisa dapat dosnil yang bisa diajak pengertian kepada mahasiswa yang ingin pulang untuk bisa berlebaran di rumahnya, apalagi yang mahasiswanya tinggal di luar pulau Jawa. Akan tetapi, mungkin ada juga yang dapat dosnil yang super sibuk hingga sulit bertemu mahasiswanya, atau dosnil yang terlalu teliti sehingga, mahasiswa harus merevisi lagi laporannya, ckckck...
*
Oh iya, untuk laporan itu paling minimal 25 halaman, dan kemungkinan besar semua laporan yang dibuat lebih dari 30 halaman. Jika direvisi berkali-kali, berarti uang yang dikeluarkan juga lebih banyak. Itu masih mending kalau cuma 30 halaman, lah kalau yang laporannya lebih dari 50 halaman?
Teringat kata dosbing saya waktu di kampus, " Ya, ini masih laporan studi lapangan mbak, belum lagi nyusun skripsi yang pasti lebih rempong dari ini". Ya Allah, dalam hati berkata, untuk mengerjakan ini saja ada yang bahkan merelakan waktu tidurnya dan ada yang tidak tidur sama sekali ._."
Banyak yang bilang, lebih enak waktu ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester deh daripada buat laporan begini. Kalau aku sih, sama saja semuanya, judulnya sama-sama ujian, dan itu adalah proses pendewasaan yang harus dinikmatin. Jadi tidak ada galau-galau lagi atau stress dalam menghadapinya. Toh, banyak yang mengalami nasib seperti kita, yang laporannya belum beres, yang berkali-kali revisi, dll. dan yang paling penting selalu ada orang yang selalu mendoakan dan memberi semangat untuk kita, terutama emak dan bapak :)
Langganan:
Postingan (Atom)