Berawal dari kekesalan karena di rumah selalu ditanya kapan penempatan? kapan psikotest? Semua pertanyaan yang aku pun tidak tahu jawabannya apa. Ya bagaimana aku tahu? Semua teman-teman seangkatanku pun tidak tahu. Sampai-sampai akhirnya aku berkata "Tanya aja sama pak menteri!"
Sebenarnya aku merasa senang-senang saja belum ada kabar tentang penempatan ataupun psikotest. Toh nanti juga pasti ada, hanya waktunya saja yang belum diketahui. Tapi ternyata orang awam tidak memahaminya, dan ternyata orang tuaku pun begitu, terutama bapak. Padahal sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengaruh moratorium pegawai oleh Menteri Keuangan sejak tahun lalu itu masih berdampak sampai sekarang meskipun moratorium itu sudah dihentikan. Kakak-kakak kelasku saja baru bulan Oktober lalu mulai penempatan. Ya meskipun mereka prosesnya lebih cepat daripada angkatan kami yang sampai sekarang belum jelas kabarnya. Padahal Desember tahun lalu mereka sudah psikotest, dan sudah magang juga di awal tahun baru.
Tidak baik mengantung-gantungkan harapan seperti ini kepada kami, meskipun kami sadar bahwa kami ini sudah sangat beruntung bisa sekolah gratis dengan dibiayai negara. Tapi karena dibiayai oleh negara itulah kami sadar bahwa kami harus bisa memberikan kontribusi terbaik untuk negara ini.
Tulisan ini hanya curcol semata, sekaligus mengajak teman-teman seangkatan yang jika membaca tulisan ini berdoa bersama-sama semoga Allah memberikan petunjuk jalan yang terbaik bagi kita, aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar