Minggu, 06 Mei 2012

Ketika Kerudungmu Tak Melindungimu Lagi

"Eh, di toko itu sekarang ada model jilbab terbaru loh, yuk lihat!" ujar seorang muslimah.
"Loh, ini sih kegedean, bisa gak dimodein jadi lebih pendek dan bisa digaya2in gitu" ujar muslimah yang lain.
"Duh, ketinggalan jaman nih mode jilbab gini, diikat2 ke leher bisa kali ya, trus ditaruh bros yang gedean biar gaya, hehe" kata seorang muslimah di tempat yang lain.

Mungkin itu sedikit dialog yang mungkin dilontarkan oleh para muslimah sekarang ini. Gaya hidup yang semakin menjadi-jadi, menuntut seseorang untuk dapat memperlihatkan keeksisan dirinya di muka umum. Bahkan demi meraih itu tak sedikit yang rela melepas rasa malunya dan memperdagangkan agamanya. Jika dia tidak mengikuti zaman, maka dia akan dicap sebagai kampungan "kepo" , gak gaul, kamseupay d.s.b. Sehingga aspek halal atau haram pun bisa dinomor duakan.

Rasulullah sudah mengingatkan umatnya bahwa akan ada masa ketika umat Islam mengikuti kebudayaan kaum-kaum yang membenci mereka bahkan jika disuruh masuk lubang biawak pun mereka akan masuk. Lalu mengapa umat muslim tidak mewaspadainya?

Namanya pakaian syariah, tapi kok pemakaiannya gak sesuai syariah ya? Pasti sudah tahu ya, pakaian muslimah itu ialah menutup seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Tapi pada tahu gak kalo yang dimaksud menutup itu juga adalah tidak hanya melapisi kulit alias hanya menempelkan kain di tubuh, tapi juga menutup pandangan orang lain terutama kaum laki-laki untuk melihat lekak lekuk tubuh kita (sebagai seorang muslimah). Selain itu menutup disini juga tidak transparan, buat apa ditutup kalau penutupnya dari bahan yang tipis dan transparan? Toh orang lain juga bisa lihat apa yang ada di balik pakaian transparan itu. Sedihnya lagi kalau kerudung yang digunakannya tidak menutupi dadanya, padahal di Al quran sudah jelas dikatakan di surat An-Nur: 31


@è%ur ÏM»uZÏB÷sßJù=Ïj9 z`ôÒàÒøótƒ ô`ÏB £`Ïd̍»|Áö/r& z`ôàxÿøtsur £`ßgy_rãèù Ÿwur šúïÏö7ム£`ßgtFt^ƒÎ žwÎ) $tB tygsß $yg÷YÏB ( tûøóÎŽôØuø9ur £`Ïd̍ßJ胿2 4n?tã £`ÍkÍ5qãŠã_ ( Ÿwur šúïÏö7ム£`ßgtFt^ƒÎ žwÎ)  ÆÎgÏFs9qãèç7Ï9 ÷rr&  ÆÎgͬ!$t/#uä ÷rr& Ïä!$t/#uä  ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr&  ÆÎgͬ!$oYö/r& ÷rr& Ïä!$oYö/r&  ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr& £`ÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/  ÆÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/ £`ÎgÏ?ºuqyzr& ÷rr& £`Îgͬ!$|¡ÎS ÷rr& $tB ôMs3n=tB £`ßgãZ»yJ÷ƒr& Írr& šúüÏèÎ7»­F9$# ÎŽöxî Í<'ré& Ïpt/öM}$# z`ÏB ÉA%y`Ìh9$# Írr& È@øÿÏeÜ9$# šúïÏ%©!$# óOs9 (#rãygôàtƒ 4n?tã ÏNºuöqtã Ïä!$|¡ÏiY9$# ( Ÿwur tûøóÎŽôØo £`ÎgÎ=ã_ör'Î/ zNn=÷èãÏ9 $tB tûüÏÿøƒä `ÏB £`ÎgÏFt^ƒÎ 4 (#þqç/qè?ur n<Î) «!$# $·èŠÏHsd tmƒr& šcqãZÏB÷sßJø9$# ÷/ä3ª=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ÇÌÊÈ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.


Jadi yang ada di zaman sekarang, para muslimah dengan bangga menggunakan kerudung bukan karena alasan syar'i yang mewajibkan mereka menggunakannya. Melainkan karena mode. Hingga bermunculanlah model-model muslimah, toko-toko muslimah yang menyediakan desai-desain terbaru, terkini dan termodern mengenai pakaian terutama masalah kerudung.
Bagus memang, sekarang semakin banyak yang memakai jilbab. Tapi sayangnya, jilbabnya itu tidak mencerminkan dia memakai jilbab. Berpakaian masih serba KETAT memperlihatkan bentuk tubuh, jilbab yang transparan yang masih memperlihatkan keindahan rambut, masih memperlihatkan dadanya, karena jilbabnya tidak dipanjangkan melainkan diikat ataupun dengan gaya yang lain, berpakaian tapi sebenarnya tidak berpakaian, naudzubillah. Tapi memang itulah keadaan yang ada sekarang ini.

Bukankah telah dikatakan jilbab itu sebagai pelindung seorang muslimah daripada hal yang bisa mengganggunya dikala dia tidak berjilbab. Karena sesungguhnya di kala seorang muslimah keluar dari rumahnya maka setan akan mengikutinya dan akan terus mengganggunya dan memperlihatkan kecantikannya kepada para lelaki yang tidak bermoral. Dikatakan sebagai pengenal dan pembeda muslimah dengan yang non muslim.
Akan tetapi sekarang jilbab itu tak mampu lagi melindungi seorang muslimah dari tindak kejahatan. Karena itu tadi, berjilbab tapi pakaian ketat dan lekak lekuk tubuh masih terlihat. Lalu salahkah mode? Mungkin tidak sepenuhnya salah, karena Allah juga menyukai keindahan, tapi mode seperti apa? Pastinya masih dalam koridor syar'i. Jika jilbab, maka penggunaannya dipakai sampai menutupi dadanya, jika pakaian maka pakailah pakaian yang tidak menyerupai laki-laki, tidak ketat, dan tidak transparan.

Mungkin suatu saat seorang saudari kita melakukan kekhilafan (tak sengaja menggunakan pakaian/ jilbab yang transparan) maka tugas kitalah sebagai saudarinya untuk mengingatkan. Dengan mengikuti syariat islam sajalah kita bisa selamat dari fitnah dunia dan akhirat. Dengan mengikuti syariat islam lah, kejayaan islam dapat diraih kembali.
Yuk perbaiki generasi kita dan generasi penerus kita agar tak akan ada lagi Kerudung yang Tidak Melindungi Seorang Muslimah. Dan kejayaan itu ada di depan mata kita..

3 komentar:

Feed me, Please =D